Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Tekanan udara pada ban ada aturan mainnya. Kondisinya harus ideal supaya tak berefek negatif pada fisik ban--memangkas usia pakai, atau bila tak sesuai standar bisa berisiko pada keselamatan.
ADVERTISEMENT
Malah Service Advisor Honda Cinere, Defi, mengatakan dampak buruk lainnya bila tekanan udara ban terhadap tekanan udara kurang, kinerja mesin jadi bertambah sehingga boros bahan bakar.
Ban yang kempis juga membuat tapak ban ke permukaan jalan semakin lebar, sehingga menyebabkan kendali setir jadi lebih berat. Sementara Ketika tekanan udara berlebihan, ban menjadi sulit menyerap getaran sehingga saat melewati jalan yang bergelombang terasa keras.
"Kalau tekanannya (udara) berlebihan yang dirasakan langsung saat melewati jalan bergelombang itu lebih keras bantingannya, jadi kurang nyaman," kata Defi saat ditemui kumparan, Jumat (11/10).
Selain itu, dampak jangka panjangnya ban lebih cepat aus karena tapak tengah ban lebih banyak mengenai permukaan jalan. Karena itu penting melakukan pengecekan dan perawatan rutin supaya performanya selalu prima. Defi menyarankan pemilik mobil mengontrol tekanan udara ban kendaraannya setiap 2 minggu hingga sebulan sekali.
ADVERTISEMENT
Standar tekanan udara
Nah sebagai acuan, sebenarnya di setiap mobil sudah tersemat stiker panduan tekanan udara yang dianjurkan.
"Kalau mau pakai acuan di pintu pengemudi kanan depan sudah ada informasinya. Tapi kalau hitungan rata-rata itu (tekanan udara) 32 psi," ujar Defi.
Defi juga menjelaskan, besaran tekanan udara ban mobil tergantung dari jenis mobil dan ukuran ban yang dipakai. Ia mencontohkan, mobil jenis SUV seperti Honda CR-V yang memiliki velg lebih besar dan ban lebih tebal tekanan udaranya berkisar 29-32 Psi.
Berbeda dengan Honda BR-V, Brio, Mobilio, yang memiliki ukuran ban tidak terlalu lebar, tekanan udara bannya berkisar 32-35 Psi.
"Ataupun misal bannya sudah diganti, velgnya berdiameter lebih lebar, tapi bannya tipis, Itu biasanya berkisar 35-40 Psi," ucap Defi.
ADVERTISEMENT
Untuk pengendara yang biasa berpergian jarak jauh, lebih baik mengisi udara ban dengan nitrogen. "Nitrogen biasanya cocok untuk perjalanan jauh karena daya memuai udaranya tidak terlalu besar, tetap stabil. Tapi minusnya ketika musim hujan lebih cepat habis," lanjut Defi.
Ada pun, pengemudi juga diimbau tetap mengecek tekanan udara ban cadangan. Sebab, meski tak dipakai, tekanan udara ban cadangan juga bisa berkurang. Jangan sampai ketika dibutuhkan, ban cadangan justru kurang angin.
"Biasanya diisi angin lebih banyak, misalnya 45 Psi. karena menyangkut faktor durasi. Misalnya tahun ini ban cadangan kita isi udara, terus dipakai tahun depan tekanan udaranya bisa turun sedikit karena diisi lebih banyak," pungkasnya.