Aturan Main Penggunaan Rem Depan dan Belakang Pada Sepeda Motor

15 Mei 2018 12:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengendarai Motor (Foto: MikeBird)
zoom-in-whitePerbesar
Mengendarai Motor (Foto: MikeBird)
ADVERTISEMENT
Rem pada sepeda motor --dan kendaraan secara umum sebenarnya-- adalah satu komponen yang sangat penting dan hal ini tidak perlu diperdebatkan lagi.
ADVERTISEMENT
Namun nyatanya masih banyak orang yang salah kaprah dengan manfaat dan penggunaan rem ini sendiri. Hal ini seperti yang disampaikan Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu.
"Kita harus paham rem adalah fungsinya hanya memperlambat hingga menghentikan putaran roda. Itu fungsinya, bukan untuk memberhentikan mobil atau motor. Berhentinya kendaraan itu lebih pada suatu proses, kita enggak akan tahu berhentinya kapan," terang Jusri.
Menurut dia pengeraman yang baik dan benar sulit dilakukan secara konsisten oleh kebanyakan orang karena ada sangat banyak variabel yang dapat mempengaruhi. Sebut saja kecepatan laju kendaraan, kondisi ban, bobot kendaraan, kondisi permukaan jalan, sampai kondisi pengendara.
"Kalau pengereman itu gampang pasti gak ada kecelakaan. Sebelum ada kecelakaan pengendara bisa ngerem dan berhenti tapi faktanya kan ada saja gagal pengerman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Jusri beranggapan pentingnya penggunaan rem ini juga yang memacu lahirnya teknologi-teknologi terbaru pada rem yang tujuannya untuk mempermudah dan menjamin pengereman yag lebih baik.
"Oleh karena itu produsen-produsen motor dan mobil fokusnya banyak ke pengeraman, dari yang sebelumnya konstruksi rem adalah tromol terus meningkat menjadi cakram --disc brake. Setelah disc mereka tingkatkan fitur hidroliknya degnan sistem Anti-lock Braking System (ABS). Dari ABS kemudian muncul lagi Braking Distribution, Traction Control, dll. Semuanya bermuara dari rem dan itu membuktikan bahwasannya teknik dan perilalku pengereman itu salah satu yang sulit dilakukan oleh pengguna motor atau mobil," sebut dia.
Rem tromol pada motor matik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Rem tromol pada motor matik (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Teknik pengereman: gunakan hanya rem depan saat melaju kencang
Selain didukung teknologi yang terus berkembang, Jusri juga mengingatkan bahwa ada beberapa teknik pengereman yang perlu dipahami terutama bagi pengendara sepeda motor yang sedikit lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
"Kalau di mobil, rem itu cuman satu, sedehana remnya dan --cenderung lebih- tidak susah. Kalau di motor itu ada rem belakang, rem depan dan ada juga engine brake alias rem mesin," ternganya
Sekarang kapan kita pakai rem belakang? Kapan kita pakai rem depan? Dan kapan dipakai keduanya?
Test ride all New Honda CB 150 Verza. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Test ride all New Honda CB 150 Verza. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Menurut Jusri sendiri ada tahapan-tahapan kecepatan tertentu kapan rem ini digunakan. Jika laju sepeda motor di atas 80 km/jam hanya gunakan rem depan saja. Setelah putran roda mulai berkurang dan laju sepeda motor mulai berada pada kisasran 30-80 km/jam, kombinasikan rem depan dan rem belakng sehingga laju putaran roda bisa berkurang lagi. Nah, saat laju kendaraan sudah di bawah 30 km/jam, gunakan hanya rem belakang dan jika dirasa laju kendaraan masih terallu cepat bisa dibantu dengan menurunkukan posisi transmisi kendaraan ke gigi yang lebih rendah untuk memacu engine brake.
ADVERTISEMENT
Jusri juga menerangkan kalau proporsi kerja dari masing-masing rem tersebut harus dilakukan agar pengereman kendaraan menjadi halus dan bertahap untuk mencegah terjadinya roda terkunci.
"Soalnya kalau ngunci akan menyebabkan traksi roda lepas," tutup dia.