Belajar dari Kasus Terbakarnya Jeep Rubicon di Senayan

28 Maret 2018 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil terbakar (Foto: Yusran Uccang/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil terbakar (Foto: Yusran Uccang/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Selasa (27/3) malam, sekitar pukul 21:15 WIB sebuah mobil Jeep Wrangler Rubicon terbakar di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Berdasar informasi yang dihimpun sampai pukul 22:35 WIB api masih membara dan membakar bagian depan mobil ini.
ADVERTISEMENT
Melihat posisi mobil yang ada di tengah-tengah jalan dan tidak ada kontak dengan kendaraan lain, kami cukup yakin kalau kebakaran bukan akibat dari tabrakan. Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, pun mempunyai pandangan yang sama.
"Memang tidak harus (disebabkan) tabrakan. Biasanya sih modifikasi yang melibatkan sistem kelistrikan," sebut dia saat dihubungi kumparanOTO.
Mobil Rubicon terbakar di Bundaran Senayan  (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro )
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Rubicon terbakar di Bundaran Senayan (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro )
Lebih lanjut Sony menyebutkan kalau kejadian tersebut tidaklah asing dan cukup sering terjadi, "itu sebulan sekali kayaknya ada deh di Jakarta," sebut Sony.
Masih menurut Sony kejadian macam ini lebih sering melibatkan mobil-mobil premium (kelas atas) ataupun mobil-mobil dengan sistem pembakaran bahan bakar injection yang memerlukan kerja aki yang lebih.
Sony lantas menerangkan kalau modifikasi sekecil apapun bisa memacu terjadinya kebakaran macam ini jika pemasangannya tidak sesuai.
ADVERTISEMENT
"Contoh paling simple aja kalo modifikasi klakson tapi watt-nya kegedean," terang dia.
Sony kemudian juga menjelaskan pada dasaranya kebakaran kendaraan, baik karena tabrakan ataupun konslet, dapat terjadi kalau ada percikan api yang menyambar ke aki.
Lebih lanjut Sony kemudian memberikan beberapa tips untuk mencegah ataupun menanggulangi kejadian seperti ini.
1. Hindari melakukan modifikasi
Sebisa mungkin hindari 'bermain-main' dengan sistem kelistrikan pada kendaraan.
Sony menyarankan untuk membeli mobil sesuai kebutuhan sehingga pada akhirnya tidak perlu dilakukan modifikasi pada mobil. Seandainnya 'ngebet' untuk melakukan modifikasi, Sony pun menyarankan agar melakukan modifikasi hanya di bengkel resmi atau ditangani teknisi yang memang sudah terpercaya.
Selain itu Sony juga menyarankan untuk selalu memastikan sekring --yang berfungsi memutuskan arus listrik jika dirasakan sudah berlebih-- tidak rusak.
ADVERTISEMENT
2. Segera matikan mesin jika ada asap dari kendaraan
Seperti yang dikatakan sebelumnya kebakaran itu berawal dari percikan api yang menyambar aki, sehingga indikasi awalnya biasa berupa asap dari dalam kendaraan (biasa dari bagian kap depan tempat mesin di simpan). Meski tidak lantas semua asap berarti ada percikan api yang masuk ke aki.
"Lebih baik jika mobil berasap matikan mesin saja dulu," sebut Sony.
Langkah selanjutnya pastikan betul dari mana datangnya asap, jika ragu-ragu lebih baik diamkan dulu kendaraan sampai benar-benar mesin dingin.
3. Jika api membakar kendaraan, utamakan dulu keselamatan diri
Api karena konslet pada sistem kelistrikan sulit dipadamkan. Oleh sebab itu, jika tidak ada Alat Pemadam Api Ringan (APAR)-- dan pada umumnya mobil tidak dilengkapi benda ini-- di dekat kamu, alangkah baiknya kalau kamu menjauh terlebih dahulu dari mobil dan menunggu sampai bantuan datang.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau api seperti itu susah dipadamkan dengan air, harus pakai busa (foam)," terang Sony.