Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Belum Waktunya Honda CR-V Hybrid Masuk Indonesia
5 September 2018 8:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilengkapi dengan mesin Sport Hybrid i-MMD, all new Honda CR-V Hybrid disebut-sebut dapat mencapai efisiensi bahan bakar mencapai 25,8 km/l. Sangat menggiurkan untuk ukuran mobil berukuran besar dengan penggerak empat roda (4WD).
Bukan hal yang aneh kalau kemudian ada konsumen Indonesia yang menaruh minat dan menanti kehadiran mobil ini di Tanah Air. Namun sepertinya harapan ini harus dipendam dalam-dalam karena PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek Honda di Indonesia belum punya rencana membawa CR-V dalam waktu dekat.
Marketing and After Sales Director PT HP, Jonfis Fandy, justru cenderung skeptis untuk saat ini mengenai peluang kendaraan hybrid di Indonesia. Ini didasarkan belum jelasnya regulasi soal kendaraan listrik. Dia pun tidak ingin berspekulasi dan memilih untuk menanti kebijakannya ada terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau peraturannya keluar mungkin ada insentif dan lain sebagainya mungkin baru bisa hitung," terang dia.
Jonfis sendiri cenderung berhati-hati, dia tidak ingin apa yang sempat coba mereka lakukan kembali menjadi sia-sia. "Kami kan udah pernah masukin hybrid, tahun 2007 lewat Civic. Tapi (konsumennya) kurang mengerti, bea masuk dua kali lipat, harga juga mahal sekali. Orang jadi berpikir beli hybrid cuman kejar mewah," sebut Jonfis
Padahal menurut dia ada sangat banyak kelebihan lain mobil hybrid apalagi dengan teknologi yang sudah dikembangkan sekitar satu dekade belakangan. Sehingga dia tidak bisa menyangkal kalau tren dunia sedang bergerak ke arah kendaraan listrik dengan teknologi hybrid sebagai transisinya.
Namun Jonfis kembali menekankan pentingnya subsidi untuk kendaraan hybrid agar model kendaraan ini bisa bersaing di pasar otomotif lokal.
ADVERTISEMENT
"Misalnya di Jepang, karena pemerintahnya subsidi hybrid, harga mobil hybrid dengan mobil biasa hampir setara, jadi konsumen tinggal pilih saja mana yang memberi benefit," tutup Jonfis.