Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada konferensi pers IIMS 2019 pada Kamis, (11/4), Direktur BMI, Steven Kentjana Putra menjelaskan akan meriuhkan panggung IIMS dengan peluncuran dua moge terbarunya, Leoncino 500 dan TRK 502.
Namun usai pemaparan presentasinya, Steven mengakui kalau senjatanya bukan cuma dua model itu saja. Ada pengenalan motor lain yang segmennya bisa lebih terjangkau untuk konsumen Indonesia.
“IIMS nanti akan pajang 10 unit, ada lagi satu kejutan, tapi memang tidak kami highlight (dalam presentasi). Motornya di Malaysia, Benelli lagi viral yang model underbone untuk anak-anak milenial. Sudah saya datangkan RFS 150i dan mau tes pasar di IIMS," ungkapnya.
Beda dari Yamaha MX King atau Honda Supra GTR 150, Steven menjelaskan kalau Benelli RFS 150i punya keunggulan baik pada tampilan maupun dapur pacunya. Jadi selain suspensi depan yang sudah model inverted alias up side down, pabrikan menyematkan sistem pengapian lebih dari dua buah busi di kepala silindernya.
"Motor ini pakai tiga spark, satu-satunya motor Benelli yang pakai teknologi tiga busi dan modelnya underbone," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bila bicara data teknis mesin, rangkanya menggendong mesin 149 cc SOHC berpendingin cairan satu silinder yang mampu menghempaskan tenaga hingga 15 dk pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 13 Nm pada 7.000 rpm yang dikawinkan pada transmisi manual 6-percepatan.
Lalu untuk kaki-kakinya, seperti dijelaskan di awal, sudah ada suspensi depan up side down dengan panjang travel 88 mm, sedangkan belakangnya berupa suspensi tunggal seperti rivalnya tadi.
Mengenai ban dan pengereman, untuk bagian depannya menggunakan profil 70/90 ring 17 dengan cakram diameter 240 mm dua piston, sementara belakangnya juga sama sudah mengadopsi piringan cakram dengan diameter 220 mm satu piston.
Sayangnya tidak ada detail resmi soal dimensi motor yang debut 2017 lalu ini. Pada laman resminya hanya tertera kapasitas tangkinya sanggup menenggak 4,8 liter bensin di bawah joknya, berat kosong 115 kg, serta tinggi jok ke tanah 787 mm. Yang artinya lebih tinggi dari rivalnya di Indonesia yang keduanya punya tinggi jok 780 mm.
ADVERTISEMENT
Oh iya mengenai fitur, tampilannya sudah modern dengan lampu senja yang sudah LED. Sayangnya pada lampu utamanya masih berupa halogen biasa, namun tidak menutup kemungkinan kalau nanti mengaspal di Tanah Air sudah LED.
Visibilitas ke depan pun diwarnai dengan tampilan panel instrumen kombinasi digital dan analog yang hampir serupa dengan Honda Supra GTR 150 .
Mengenai harga, di Malaysia motor ini dibanderol kira Rp 22 jutaan. Sementara untuk di Indonesia sendiri Steven masih belum membeberkannya.
"Di IIMS motor ini baru kami pajang saja, tapi untuk yang underbone 150 cc ini kami enggak terlalu fokus, saya lebih banyak di model klasik dan retro. Di Jakarta Fair nanti kami launching lagi TRK 251 dan Leoncino 250," tuntas Steven.
ADVERTISEMENT