Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di seremoni ekspor perdana produk SUV Wuling Almaz, membocorkan rencana pabrikan asal China tersebut, memperkenalkan mobil listriknya di 2020.
ADVERTISEMENT
Dirinya menyebut, informasi tersebut didapatkannya ketika melihat peta jalan PT SGMW Motors Indonesia (Wuling Motors), di pabrik Greenland International Industrial Center (GIIC), Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/9).
"Dalam roadmap-nya tadi saya lihat ada beberapa basis kendaraan, basis kendaraan plug in EV. Dan saya perhatikan ditulisnya 2020 walaupun Presdirnya sendiri belum lapor," ucapnya.
Selain itu, kata Airlangga, Wuling sudah siap dengan otonomos vehicle. Dalam demonya, teknologi tersebut disematkan pada model mobil listrik mini mereka E200.
Mengonfirmasi langsung kepada Vice President of Vehicle, Sales, Service, and Marketing (VSM) Cindy Cai, dirinya tak menampik pernyataan yang diutarakan Menteri Perindustrian.
"Iya tadi kami tunjukkan, tapi kembali lagi itu tergantung dari regulasi yang ditelurkan pemerintah. Nanti bila payung hukumnya sudah ada baru kita akan ikuti," tutur Cindy.
Terkait dengan modelnya Cindy mengungkapkan kemungkinan terbesarnya adalah SUV. Dan bukan produk yang sudah ada —seperti Almaz misalnya— tetapi bisa jadi model baru.
ADVERTISEMENT
"MPV kita juga punya teknologinya, tapi nampaknya SPV terlebih dahulu," ungkapnya.
Seperti diketahui memang pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Presiden No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, di mana menyediakan banyak insentif dalam pengembangannya.
Hanya saja, satu regulasi lagi yang ditunggu oleh industri otomotif tentang revisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), yang kini berbasis emisi karbon belum juga terbit.
"Nantinya lewat PPnBM tarif baru, mobil listrik murni bisa sampai 0 persen pajaknya, dengan demikian harapannya bisa beralih ke electric vehicle'," kata Airlangga.