Bolehkah Posisikan Transmisi di Gigi 2 Saat Akselerasi Awal?

4 Maret 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tuas transmisi Renault Kwid Foto: Dok. Renault
zoom-in-whitePerbesar
Tuas transmisi Renault Kwid Foto: Dok. Renault
ADVERTISEMENT
Umumnya, pengemudi mobil selalu menempatkan transmisi ke posisi gigi 1, ketika akan menggerakkan kendaraan dari posisi diam. Namun, apakah itu memang sudah jadi ritual yang wajib dilakukan, atau boleh juga pengemudi langsung ke gigi 2 di awal berkendara?
ADVERTISEMENT
Menanyakan kepada Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, dirinya menuturkan kalau perilaku yang tak lazim dilakukan itu, tidak direkomendasikan. Sebab bisa menimbulkan efek negatif pada kendaraan.
“Iya (perlu dimulai dari gigi 1) karena untuk angkatan pertama, memerlukan torsi yang besar. Dan itu ada di posisi gigi pertama. Karena perbandingan rasio gigi transmisi paling besar di gigi 1, sehingga torsi yang dihasilkan maksimal,” ucap Anjar kepada kumparan, Senin (4/3).
Meski menyebut gigi 2 masih bisa juga digunakan pada awal mengemudikan mobil, tapi Anjar mengungkapkan, berkendara menjadi tidak nyaman. Bahkan bisa menimbulkan kerusakan, bila terus dilakukan.
“Gigi kedua masih memungkinkan, namun tenaga kurang maksimal, dan kendaraan bisa terasa getar atau bisa terasa ngelitik,” ucap Anjar.
Mobil Transmisi Manual Foto: Wikimedia Commons
“Lebih dari itu, bila dimulai dari gigi 2, beban yang ditanggung mesin jadi berat. Kebiasaan tersebut bisa berakibat kepada keausan yang berlebihan dan bahan bakar menjadi boros. Pada transmisi manual, kopling bisa rusak atau cepat habis,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Anton Khristanto, Manager R&D Nissan Motor Indonesia (NMI) beranggapan, memulai dari gigi 2 disebutnya tidak bermasalah. Bahkan dirinya mengaku beberapa kali melakukannya.
“Ini kadang saya lakukan saat stop and go di jalan, buat mendapatkan akselerasi. Jadi tak masalah, hanya saja torsinya perlu diperbesar lagi saat melakukan itu (injakan gas ditambah),” ucap Anton.