Bore Up Mesin Sepeda Motor Bikin Konsumsi BBM Boros?

14 September 2018 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi blok mesin motor (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blok mesin motor (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Modifikasi tidak hanya berfokus pada ubahan tampilan saja. Sektor mesin juga bisa dikustom sesuai kebutuhan, mau tarikan lebih enteng atau lebih padat berisi alias responsif.
ADVERTISEMENT
Umumnya untuk membuat performa tunggangan besi naik, bore up atau memperbesar ukuran piston menjadi salah satu pilihan modifikasi. Namun jangan salah modifikasi, bore up yang tidak sempurna justru membuat mesin motor bikin boros.
"Kalau modifikasi sih sebenarnya enggak ada yang buat boros ya, contohnya kalau bore up kan bikin irit sebetulnya. Semakin besar tenaganya, buka gasnya cukup pelan atau sedikit aja, beda sama versi standar yang kalau mau tenaga besar harus buka gas yang gede, bikin boros kan, intinya bisa dapat tenaga yang besar tapi putaran mesinnya rendah," jelas Juki, penggawa bengkel R59 Matic Shop saat kumparanOTO menyambanginya di Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (14/9).
Ilustrasi blok mesin yang dibongkar (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blok mesin yang dibongkar (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Di samping itu, Juki menambahkan bore up yang dilakukan harus diiringi dengan penggantian injektor atau ECU (Engine Control Unit) standar dengan produk after market. Hal ini untuk menyesuaikan sistem bukaan bensin dan campuran udara yang lebih sempurna.
ADVERTISEMENT
"Ganti ECU pakai yang after market, biasanya untuk menengah ke bawah itu pilih BRT Juken 5 harganya Rp 1,5 juta. Kalau yang mau lebih bagus lagi pakai yang lebih mahal lagi ECU Aracer, satu setnya Rp 14 juta," jelas Juki.
Ilustrasi blok mesin yang dibongkar (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blok mesin yang dibongkar (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
"Kalau enggak mau ganti ECU akalinnya di injektor. Ganti pakai injektor yang hole-nya banyak. Misalnya Vario 125 kan hole injektornya 6, bisa ganti punya PCX yang 8 hole-nya," tambah Juki.
Masih dijelaskan Juki, bore up yang dilakukan tergolong kecil masih dapat mempertahankan efisiensi bensin, contohnya dari 110 cc ke 125 atau 150 cc. Beda halnya saat bore up terbilang ekstrim yang mengubah kapasitas mesin dari 125 cc menjadi 200 atau bahkan 300 cc, sudah tentu membuat boros bensin dan kantong menipis. Ini karena ada tambahan penggantian exhaust valve, kepala silinder, hingga sistem kelistrikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau bore up tetap irit bensin pilih yang sewajarnya aja, jangan yang ekstrim," tutup Juki.