Cara Bedakan Helm Hasil Repaint dan Asli Bawaan Pabrik

2 Maret 2019 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mencoba helm motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba helm motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Penggunaan helm memang diwajibkan bagi siapa saja pengendara maupun penumpangnya. Selain menunjang keselamatan, dewasa ini helm juga jadi ‘obat ganteng’ buat dongkrak gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Terlebih helm-helm kenamaan yang kebanyakan dipakai pebalap MotoGP. Kalau dulu jarang sekali bisa melihatnya di jalanan, kini helm bermerek seperti Arai, Shoei, HJC, LS2, Nolan, Shark, dan X-Lite dapat dengan mudah menemukannya seliweran di jalanan.
Helm Shoei X14 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Mau helm baru ataupun bekas, pastinya akan jadi daya tarik tersendiri bagi pemakai maupun orang yang melihatnya.
Tapi perlu diwaspadai, tidak sedikit helm yang kelihatannya bagus ternyata hasil repaint (cat ulang). Nah helm hasil repaint ini biasanya untuk menutupi dent, baret, sampai keretakan batok. Ya bisa dibilang didempul ulang.
Kasim, salah satu penggawa komunitas Belajar Helm, menuturkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan helm repaint dan tidak.
Helm yang sudah dicat Foto: dok. Tomi Airbush
“Gampang kok lihat dari tampilannya aja. Biasanya kalau helm lama (tanpa repaint) lapisan pernisnya enggak sebagus repaint atau yang terbaru, atau di bagian vent bisa dilihat pasti ada warna yang memudar,” ujarnya kepada kumparan di sela-sela acara Jakarta Helmet Exhibition di Kuningan, Jakarta, Sabtu (2/3).
ADVERTISEMENT
Masih dari eksterior, perhatikan lagi list karet pada bagian tepi bawah dan lubang wajah. Helm rekondisi pastinya akan dikelupas semua komponen yang menempel biar bisa dicat ulang.
Namun untuk pemasangan kembali komponen tersebut termasuk karet, biasanya tidak serapi dan kurang melekat sempurna karena lem aftermarket kualitasnya tidak sebaik bawaan pabrik.
Interior helm Arai Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Sebenarnya enggak ada yang salah dengan beli helm repaint. Cuma yang perlu diperhatikan adalah helm repaint yang disol (istilah helm yang didempul), kan kita enggak tahu riwayat helmnya seperti apa, makanya perlu tahu cara bedakannya.
Bila dari luar sudah, cermati bagian interiornya. Umumnya untuk bikin helm lebih kelihatan baru, lapisan padding helm direkondisi jadi lebih bagus.
Selebihnya buka lapisan tersebut dan lihat EPS (Expanded Polystyrene/Styrofoam) helm yang teksturnya styrofoam padat, bisa warna putih atau hitam. Lihat apakah ada keretakan, bila ternyata ada, maka bisa dipastikan helm repaint tersebut pernah jatuh atau bekas kecelakaan.
Lapisan inner shell helm Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Helm repaint atau berumur tua yang kondisi batok maupun EPS-nya sudah retak sebaiknya dihindari karena tidak lagi menawarkan keselamatan dan keamanan layaknya helm baru.
ADVERTISEMENT