Catatan Produksi 2 Juta Unit Toyota Kijang dan Sejarahnya

31 Juli 2018 15:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Kijang Innova (Foto: Dok. TAM)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Kijang Innova (Foto: Dok. TAM)
ADVERTISEMENT
Toyota Kijang adalah salah satu mobil yang sudah malang melintang cukup panjang di pasar otomotif lokal. Total 41 tahun sudah mobil ini hadir bagi masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya berumur panjang, mobil ini juga menjadi idola bagi masyarakat Indonesia (bahkan global) dari masa ke masa. Hal ini dibuktikan dengan catatan produksinya yang sudah menembus angka 2 juta unit akhir Juni 2018 lalu seperti yang diinformasikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) lewat keterangan resminya.
"Capaian ini sekaligus memacu komitmen kami untuk mencetak milestone-milestone berikutnya seiring dengan semangat untuk memberikan kontribusi postitif terhadap perkembangan industri otomotif nasional," ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam.
Toyota Kijang pertama kali masuk pasar Indonesia tahun 1977. Namun kala itu mobil ini masih mengambil rupa kendaraan komersial dan lebih akrab dengan julukan Kijang Buaya.
Toyota Kijang generasi pertama (Foto: Dok. TAM)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Kijang generasi pertama (Foto: Dok. TAM)
Toyota Kijang baru benar-benar menjadi mobil serba guna --multi purpose vehicle (MPV)-- saat mengalami ubahan total pada generasi kedua, alias Kijang Doyok yang diluncurkan tahun 1981.
ADVERTISEMENT
Dari situ peruntungan Toyota Kijang terus membaik. Terhitung ada empat generasi yang meneruskan dinasti mobil keluarga ini. Kijang Super sebagai penerus generasi ketiga diluncurakan 1986, menjadi unit Toyota Kijang pertama yang masuk ke pasar ekspor setahun setelah peluncurannya.
Sementara Kijang Kapsul yang merupakan generasi keempat mobil ini hadir tahun 1997. Tahun 2003 Toyota Kijang menunjukkan dominasinya di pasar domestik maupun ekspor dengan catatan produksi sebanyak 1 juta unit.
Hadiah dari prestasi ini adalah hadirnya Toyota Kijang generasi terbaru dalam wujud yang modern dalam diri Innova pada tahun 2004, yang mendapat reaksi sangat baik dari konsumen. Terakhir Toyota Kijang mendapat ubahan total tahun 2016 lalu lewat generasi keenam yang dinamakan grand new Kijang Innova.
Henry Tanoto Wapresdir TAM (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Henry Tanoto Wapresdir TAM (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
"Evolusi Kijang dari kendaraan komersial dengan teknologi sederhana di era tahun 1970-an hingga kini menjadi produk MPV global merupakan cerminan bahwa industri otomotif Indonesia tumbuh secara signifikan sehingga mampu menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan di segmen medium berstandar internasional," tambah Bob.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi kendaraan yang modelnya disukai oleh pasar lokal, Toyota Kijang juga menjadi barometer bagi perkembangan industri otomotif Indonesia, lewat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mobil ini yang terus bertambah tiap generasinya.
Toyota Kijang generasi pertama yang hanya memiliki TKDN 19%, kemudian terus menanjak di generasi berikutnya,beruturut-turut 30 persen, 40 persen, 53 persen, hingga akhirnya pada Innova dan grand new Kijang Innova yang mencapai 75 persen dan 85 persen.
Hal ini menunjukan kuat dan berkembangya pasokan komponen lokal yang pada tahun 1977 hanya ada delapan perusahan hingga menjadi 139 perusashaan saat ini. Hal ini berdampak langsung pada semakin besarnya subtitusi impor serta penyerapan tenaga kerja yang terlibat menghadirkan produk ini.
ADVERTISEMENT
"Kijang ini juga yang menjadi pembuka jalan bagi model-model Toyota lainnya untuk bisa diproduksi lokal," Tambah Bob lagi
Adapun pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang 1 sempat mencatat fakta mengenai unit Toyota Kijang produksi ke-2 juta ini. Mobil ini adalah Kijang Innova tipe V, berwarna putih (pearl white) dengan transmisi otomatis yang akan diekspor ke Arab Saudi. Secara kumulatif total produksi Kijang sendiri mengambil porsi 57 persen dari 3,5 juta unit kendaraan yang sudah diproduksi TMMIN.