Diler Sebut Harga Toyota C-HR Kemahalan

22 Maret 2019 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota C-HR  Foto: dok. TAM
zoom-in-whitePerbesar
Toyota C-HR Foto: dok. TAM
ADVERTISEMENT
Peminat SUV eksentrik Toyota C-HR masih belum massive di wilayah Jawa Timur. Model dengan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) penyerapannya hanya sekitar 5 unit per bulannya.
ADVERTISEMENT
Ini seperti disampaikan Hasan, Kepala Cabang Auto2000 HR Muhammad Surabaya kepada kumparan beberapa waktu lalu. Dirinya kemudian mengungkapkan, kalau harganya disebut terlalu mahal.
C-HR ya, harganya masih ketinggian. Kami luncurkan tentu ada permintaannya, di mana dari sekitar 23 diler di Jawa Timur penjualannya 5-6 unit per bulannya,” kata Hasan.
Toyota C-HR Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Hasan tak menjelaskan secara detail informasi lebih lanjut lagi terkait dengan C-HR, seperti soal berapa harga yang dianggap pas dan berapa lama waktu tunggunya.
Bahkan, ketika didorong pertanyaan soal bakal datang varian baru C-HR Hybrid ke Indonesia tahun ini, apakah bisa menambah penjualannya? Hasan tampak pesimis.
“Saya tak tahu Jakarta ya, tapi kalau Jawa Timur masih kecil,” ucapnya.
Terkait edukasi kepada konsumen Toyota --khususnya Auto2000-- soal hybrid, mereka juga tak memiliki program khusus. Intinya disebut Hasan, diler hanya mengikuti arahan dari Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia seperti Toyota Astra Motor.
ADVERTISEMENT
Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), C-HR pada 2018 lalu hanya dipasok ke diler 441 unit. Sementara pada Januari-Februari 2019, hanya 2 unit saja.
Terkait dengan harganya sendiri, Toyota memasarkan C-HR dengan dua varian, Single Tone dijual Rp 492.350.000. Kemudian untuk yang Dual Tone Rp 493.850.000.
Sebelumnya Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor mengatakan, kalau C-HR memang mengisi ceruk pasar niche (baca : nish), sehingga memang tak begitu banyak.
“Kami tidak memberikan target volume yang besar. Ini lebih ke ikonik model. Jadi kami juga tak merasa suatu volume yang juga harus tinggi. Per bulannya rata-rata di 20-30 unit saja,” ucap Anton.
ADVERTISEMENT