Drama Produksi Tesla Model 3 Terus Berlanjut

12 Februari 2018 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar kurang baik kembali datang dari produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, apalagi kalau bukan Tesla lewat sedan listrik Model 3-nya.
ADVERTISEMENT
Isu mengenai tersendatnya proses produksi yang mengganggu Tesla Model 3 bukanlah sebuah rahasia lagi. Pertanyaannya adalah, kapan dan bagaimana pabrikan dapat mencari solusi yang tepat agar masalah ini dapat terkendali?
Seperti diberitakan Carbuzz, Senin (12/2), kali ini akar permasalahan dari tersendatnya produksi Tesla Model 3 datang dari produksi baterainya. Kabarnya, alasan logistik produksi baterai yang tidak terintegrasi menjadi salah satu faktor tersendatnya produksi si mobil listrik ini.
Bagaimana tidak, Tesla saat ini memiliki jalur produksi untuk modulnya yang terotomasi di Jerman. Ironisnya, jalur produksi baterai ini harus dirancang di pabrik baterai milik Tesla, Gigafactory di Nevada, Amerika Serikat. Tapi kendalanya, seluruh perkakas dan komponennya berada di Pabrik Tesla yang berada di Grohmann, Jerman.
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
zoom-in-whitePerbesar
Tesla Model 3 (Foto: Reuters/Tesla)
Jika dicermati masalah ini terkait tidak efisiennya lini produksi Tesla sehingga tidak heran kalau hal ini kemudian menghambat mereka untuk dapat menghasilkan mobil lebih banyak. Tapi sang empunya Tesla, Elon Musk, justru menganggapi masalah ini dengan santai, dengan tidak menganggap problem ini sebagai masalah besar.
ADVERTISEMENT
“Itu (modul produksi) perlu dibongkar, dibawa ke Gigafactory, dan dirakit kembali di sini. Ini bukan sebuah pertanyaan bisa atau tidak. Ini hanya masalah pembongkaran, pengangkutan, dan pemasangan ulang,” kata CEO Tesla, Elon Musk.
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (Foto: Aaron P. Bernstein/Reuters)
Meski Musk membuat semua solusi permasalahan ini terdengar sangat mudah untuk diselesaikan, nyatanya lini produksi baterai listrik ini haruslah segera dipindahkan ke Amerika Serikat kalau Tesla Model 3 memang masih ingin mengejar target produksinya.
Kendati demikian, bukan Elon Musk namanya kalau tidak optimistis. “Jika kita bisa mengirim Roadster ke sabuk asteroid, kita harusnya bisa menyelesaikan produksi Model 3,” ujar Musk.
Produksi Tesla Model 3 memang sudah beberapa kali tersandung masalah. Seperti saat Elon Musk menjanjikan akan memproduksi 5.000 unit sedan perminggu yang tidak terealisasi hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Saking kompleknya masalah produksi Tesla Model 3 ini, Musk sendiri pernah mendeskripsikannya sebagai 'production hell'.
Tesla Model 3 sendiri akan diplot menjadi mobil yang diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak karena akan dihadirkan dengan harga yang terjangkau. Mengingat, baterai menjadi salah satu komponen utama dan penting yang menjadi sumber tenaga tentu Tesla perlu menyelesaikan masalah ini, segera.