Efek Samping Sering Gonta-Ganti Oktan BBM

17 Juli 2019 16:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Mengisi Bahan Bakar Kendaraan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Mengisi Bahan Bakar Kendaraan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap mobil baru biasanya akan memiliki anjuran jenis bahan bakar sepeti apa yang sebaiknya digunakkan. Entah itu minimal RON 90, RON 92 atau RON 95. RON sendiri yaitu singkatan dari Research Octane Number yang merupakan besaran angka oktan yang berada di dalam kandungan jenis bahan bakar tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberikannya anjuran jenis bahan bakar di setiap kendaraan, tentu bukan tanpa alasan. Sang pembuat mobil atau pabrikan tentu sudah menghitung dan meriset oktan jenis berapa yang mampu mengakomodir mesin yang ada di mobil tersebut.
Sayangnya, meskipun telah diberikan anjuran oktan yang harus digunakkan, tak jarang beberapa pemilik mobil justru mengisi bahan bakar mobil tersebut dengan oktan yang lebih rendah. Bahkan, ada juga beberapa orang yang sering bergonta ganti jenis oktan bahan bakar kendaraannya.
Petugas mengisi bahan bakar bensin. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sering menggonta-ganti jenis oktan bahan bakar tentu tidak dianjurkan, apalagi jika gonta-ganti dengan oktan yang lebih rendah. Contohnya, mobil yang dianjurkan menggunakan RON 92 justru sering digonta-ganti dengan mengisi bensin RON 90.
Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengungkapkan, seringnya mengisi bahan bakar yang bergonta ganti dan tidak sesuai anjuran, dapat menimbulkan permasalahan pada mesin dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Tentu iya, terutama untuk yang gonta gantinya ke RON lebih rendah dari anjuran, itu bisa menyebabkan kerak di ruang mesin dalam jangka panjangnya,” jelas Didi kepada kumparan.
Petugas sedang mengisi BBM untuk kendaraan mobil. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Didi menjelaskan, timbulnya kerak tersebut dikarenakan adanya pembakaran yang kurang sempurna yang diakibatkan dari penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah. Jika dikemudian hari kerak tersebut bertambah parah tentu juga akan berdampak pada hal lainnya, seperti mesin ngelitik, tenaga berkurang hingga yang terburuk tentu adalah turun mesin.
“Efek lainnya ya tentu bisa ngelitik dan yang akan paling terasa itu ya tenaga berkurang,” papar Didi.
Oleh karena itu, Didi pun menyarankan agar gunakanlah jenis bahan bakar yang sesuai anjuran dari mobil tersebut. Hal tersebut tentu dapat bermanfaat untuk membuat mesin menjadi lebih awet dan selalu prima.
ADVERTISEMENT