Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Efek Xpander, Penjualan Mobil Mitsubishi Naik 4 Kali Lipat
1 September 2018 11:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Tuah baik dari penjualan Mitsubishi Xpander ternyata bukan hanya terjadi di Jabodetabek. Di Jawa Timur, kota dengan penjualan unit kendaraan penumpang Mitsubishi terbesar kedua di Indonesia, Xpander juga laris manis.
ADVERTISEMENT
"Pasar Jawa Timur memberikan kontribusi 13 persen terhadap pasar nasional pada kuartal I tahun 2018, dari situ rata-rata penjualan kita 1.100 unit. Kontribusinya, 900 unit itu oleh Xpander," terang Head of Sales & Marketing Region 2 Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Amiruddin.
Keampuhan Xpander dalam mengangkat penjualan unit mobil penumpang Mitsubishi di Jawa Timur dipertegas lagi dengan data menarik lainnya. Amiruddin memaparkan tahun 2016 ketika Mitsubishi belum menghadirkan Xpander, rata-rata penjualan bulanan di Jawa Timur hanya sekitar 250 unit sebulan alias hampir empat kali lebih kecil.
Lebih lanjut Amiruddin menjabarkan, pilihan transmisi otomatis terutama varian tertinggi, Ultimate menjadi varian yang paling banyak diminati konsumen. Namun menariknya menurut dia kehadiran Mitsubishi Xpander varian sport dengan transmisi manual bisa sedikit merubah keadaan pasar.
ADVERTISEMENT
"Karena masih ada beberapa daerah sub-urban yang konsumennya lebih memilih transmisi manual. Contohnya di daerah dengan topografi pegunungan seperti Malang, customer needs di sana masih banyak yang transmisi manual," terangnya.
Melalui hadirnya dua varian baru ini pun dia berharap bisa mengejar target untuk setidaknya menguasai 30 persen market share low mpv di Jawa Timur, sehingga setidaknya sama dengan penguasaan pasar Mitsubishi Xpander secara nasional.
Amiruddin juga menjelaskan pihaknya akan melakukan sejumlah upaya, salah satunya dengan fokus pada segmen-segmen tertentu yang dianggap potensial serta memperlabar lagi jaringan diler.
"Dari 12 akan jadi 17 pada akhir tahun fiskal (Maret 2019). Distribusi areanya juga akan kita tambah seperti ke Bojonegoro setelah sebelumnya ada di Tuban dan Banyuwangi," tutup dia.
ADVERTISEMENT