Gerakan Hijau Volvo, Gunakan Limbah Plastik untuk Buat Mobil Baru

27 Juni 2018 12:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Volvo XC60 T8 (Foto: dok. Volvo Cars)
zoom-in-whitePerbesar
Volvo XC60 T8 (Foto: dok. Volvo Cars)
ADVERTISEMENT
Pabrikan otomotif asal Swedia, Volvo Cars membuktikan komitmennya untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor. Namun ketimbang berkutat dengan emisi gas buang yang diproduksi dari pembakaran internal kendaraan mereka membawa konsep 'hijau' sampai ke rantai produksi.
ADVERTISEMENT
Mulai tahun 2025, setiap mobil keluaran baru dari Volvo akan mengandung setidaknya 25 persen komponen daur ulang limbah plastik. Kebijakan ini menjadi fokus pabrikan karena hal ini mereka anggap mampu menjadi cara yang ampuh untuk menjaga lingkungan setelah fokus untuk menciptakan mobil rendah emisi.
Reuters melansir, pada dasarnya daur ulang yang dilakukan Volvo bukanlah hal yang baru mengingat mereka sebenarnya juga memulai secara bertahap. Tahun lalu misalnya, perusahaan ini sudah menjual sekitar 570 ribu unti mobil dengan kandungan sekitar 5 persen komponen plastik yang terbuat dari bahan daur ulang.
“Volvo Cars berkomitmen untuk meminimialisir dampak terhadap lingkungan secara global,” papar Håkan Samuelsson, president and CEO of Volvo Cars.
ADVERTISEMENT
Untuk membuktikan keseriusannya terkait isu ini, Volvo juga meluncurkan model contoh yang mengusung konsep plug-in hybrid bernama XC60 T8 di Gothenburg, Swedia. Melalui model contoh ini, Volvo ingin memamerkan beberapa komponen mobil yang menggunakan bahan plastik dari limbah daur ulang.
Misalnya, pada bagian karpet mobil yang mengandung serat dari botol plastik PET (polyethylene terephthalate) dan sisaan kapas daur ulang dari produsen pakaian. Limbah botol plastik PET juga dipakai Volvo untuk beberapa bagian pada jok. Lalu ada juga bagian konsol tengah yang terbuat dari serat terbarukan dan plastik dari sampah jaring ikan dan juga tali maritim yang di daur ulang.
Tidak tanggung-tanggun, niat baik Volvo ini mendapat dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti yang disampaikam Kepala Program Lingkungan Hidup mereka, Erik Solheim.
ADVERTISEMENT
"Sejauh yang kami ketahui ini adalah upaya pertama untuk menjadikan sumber limbah sebagai bahan baku untuk kendaraan baru. Kita perlu melihat situasi di mana sampah plastik mulai memiliki nilai lebih dan proses untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang baru juga akan maju,” sebut dia.
Berdasarkan sebuah studi tahun 2015 lalu dari Teknik Lingkungan University of Georgia disebutkan bahawa ada lebih dari 8 juta ton sampah plastik yang berakhir di lautan setiap tahunnya. Sehingga apa yang coba dilakukakan Volvo juga dapat menyelamatkan banyak kehidupan laut,