Helm Canggih Iron Man Dibanderol Rp 14,5 Juta, Mau?

kumparanOTO

31 Desember 2018 18:11 WIB

Fitur yang ada pada helm Jarvish (Foto: dok. Jarvish)

Tony Stark dalam film Iron Man mengenakan helm yang punya teknologi pintar berupa sistem visualisasi augmented reality atau (AR). Di visornya, segala tampilan digital dapat terpampang dengan jelas, mulai dari jenis senjata, jarak musuh, arah terbang, target, sampai berkomunikasi dalam sistem yang disebut Jarvis.

Nama Jarvish inilah kemudian mengilhami sebuah perusahaan rintisan asal Taiwan, untuk mengembangkan pelindung kepala berfitur helm Iron Man dalam kehidupan nyata bernama Jarvish X-AR Smart Helmet.

Dalam helm tersebut, visornya berfungsi sebagai layar Head-up Display (HUD) untuk menampilkan informasi dari proyeksi sistem AR pada bagian atas helm, demikian seperti dilansir dari laman resminya.

Informasi yang dimaksud antara lain, navigasi, arah angin, suhu luar, jam, kecepatan, batas kecepatan berdasarkan rambu lalu lintas, pesan masuk, hingga telepon yang lengkap dengan fitur Active Noise Cancellation.

Agar lebih mendekati helm Iron Man, ada juga sistem perintah suara atau voice command dari berbagai developer seperti, Amazon Alexa, SIRI, atau Google Assistant, sehingga penggunanya tidak direpotkan untuk menekan tombol pengaturan.

Namun untuk menggunakan fitur-fitur tersebut, helm harus dikoneksikan dulu ke smartphone melalui sambungan Bluetooth.

Pabrikan pun menjamin kalau tampilannya tidak mengganggu visibilitas ke depan. Visornya pun sudah mengusung teknologi anti kabut, anti baret, dan anti silau.

Adapula fitur lain berupa kamera 360 derajat yang bisa ditampilkan di HUD, atau direkam dalam resolusi 2K High Definition ke dalam kapasitas memori 256 GB. Dengan kamera ini penggunanya dapat visibilitas yang lebih luas lagi untuk memantau kondisi sekitar.

Itu tadi soal fitur dan kecanggihan helm tersebut, selebihnya mengenai materialnya, helm Jarvish terbuat dari karbon murni yang disematkan pada seluruh lapisan shell-nya. Spesifikasinya pun sudah lulus sertifikasi standar helm dunia yang meliputi CNS, ECE, FCC hingga DOT.

Kalau bicara bobotnya, sayangnya terbilang berat dengan bobot 1,7 kg. Beratnya itu sudah termasuk baterai lithium-ion yang fleksibel dan berbentuk pipih sehingga tidak menyita ruang berlebih di helm.

Untuk sekali pengecasan penuh, baterainya itu bisa tahan 4 jam.

Adapun, mengenai perangkat lunak lain yang bisa dimanfaatkan penggunanya seperti Gyroscope, e-compass, Accelerometer, sampai pengisian daya tanpa kabel.

Untuk memboyong helm ini, bisa langsung melakukan pemesanan via Kickstarter dengan sistem penggalangan dana. Hal ini dilakukan agar pembeli bisa ikut serta berkontribusi pengembangan helm Jarvish ke depannya. Bila tidak aral melintang, pengiriman unit akan dilakukan September tahun 2019.

Transitional loading...