Hyundai Perkenalkan Airbag pada Sunroof

4 Januari 2018 11:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai Veloster 2017 (Foto: dok: Hyundai USA)
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai Veloster 2017 (Foto: dok: Hyundai USA)
ADVERTISEMENT
Penyematan panoramic sunroof cukup getol dilakukan oleh beberapa produsen mobil (terutama di luar negeri). Berkendara dengan beratapkan langit biru dan bintang-bintang tentu memberi pengalaman berkendara yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Hyundai salah satu produsen mobil yang cukup banyak memberikan pilihan fasilitas ini pun ingin menjamin keamanan produknya yang dilengkapi dengan atap kaca ini. Mengutip dari CarBuzz, Selasa (2/1), produsen mobil asal Korea Selatan ini menciptakan sebuah teknologi keamanan baru. Mereka menambahkan satu lagi airbag, kali ini pada panoramic sunroof. Disematkan dalam kerangka sunroof, airbag yang satu ini bekerja seperti airbag di jendela pinggir yang menyebar seperti tirai dari bagian depan ke bagian belakang. Berdasar penjelasan pihak Hyundai sunroof ini sendiri akan bekerja saat sensor mendeteksi adanya perubahan sudut kendaraan yang ekstrem jika kendaraan berguling.
Seperti yang bisa dilihat dalam video yang dirangkum YTN KOREAN, airbag ini akan terbuka penuh dengan sangat cepat, hanya 0,08 detik untuk lebih tepatnya. Dalam video yang sama juga dapat dilihat saat Hyundai menjalankan simulasi pada dummy untuk menunjukan cara kerja airbag ini.
ADVERTISEMENT
Sistem airbag pada bagian atap ini sendiri jauh lebih kompleks ketimbang airbag lainnya terutama dalam sisi teknis yang harus dikembangkan oleh insinyur teknik mereka. Tidak hanya mengembang saat sunroof dibuka, airbag juga harus mengembang saat mobil mengguling namun sunroof tertutup.
Insiden Sunroof
Meski begitu nyatanya masalah keamanan pada sunroof lebih kompleks dari sekadar saat kendaraan terguling. Di Amerika Serikat misalnya, dalam sebuah situs pengaduan konsumen resmi pemerintah disebutkan ada banyak kasus sunroof yang tiba-tiba "meledak" dan hancur berkeping-keping. Kabar buruknya adalah para produsen mobil tidak (atau mungkin belum)melakukan aksi terkait kejadian ini.
Berdasar data dari lembaga pengaduan konsumen itu juga, tercatat ada 859 kasus sunroof 'meledak' sejak tahun 1995. Meski begitu 71% kasus ini meningkat di tahun 2011.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini pun ahli belum bisa mendapatkan jawaban mengapa hal ini bisa terjadi. Teori paling masuk akal yang sampai saat ini dijadikan landasan adalah akibat pemuaian pada kaca. Pada suhu yang sangat panas kaca akan memuai, ledakan pada sunroof akan muncul ketika panas yang terjebak akibat tidak ada ruang lagi untuk kaca memuai.
Hyundai sendiri cukup banyak mendapat pengaduan terkait masalah ini. Ada 119 kasus sunroof meledak yang diadukan konsumen produsen mobil asal Korea ini, 24 lebih banyak dibanding Ford yang ada di peringkat kedua.
Salah seorang pengguna Hyundai Veloster bahkan menceritakan pengalaman horor ketika sunroof-nya meledak dengan cukup medetail.
"Serpihan-serpihan kaca tetiba jatuh saat saya sedang mengemudikan mobil. Akhirnya saya sampai di kantor dengan kening dan tangan penuh dengan darah," ujar pria 54 tahun yang tidak disebutkan namanya ini.
ADVERTISEMENT
Nampaknya selain harus dapat beroperasi saat mobil terguling, sensor airbag juga harus bisa mendeteksi masalah ini.