Ingat 3 Perawatan Khusus Mobil Diesel, Jangan Sampai Terlewat

18 September 2019 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isuzu mu-X di GIIAS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Isuzu mu-X di GIIAS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa memilih membeli mobil bermesin diesel, biasanya karena iming-iming keunggulannya soal irit bahan bakar dan performanya yang bandel.
ADVERTISEMENT
Seperti mesin bensin, seiring berjalannya waktu teknologi mesin diesel juga berkembang, seperti disematkannya teknologi commonrail, lengkap dengan turbocharger dan intercooler.
Namun kemudian, apakah ada cara atau treatmen khusus untuk merawat mobil bermesin diesel?
Mesin Kia Sedona Diesel Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Menjawab hal tersebut, Trainer Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Subekhan mengungkapkan, setidaknya hanya ada tiga kunci yang perlu diperhatikan pemilik mobil diesel, supaya performanya tetap baik. Berikut detailnya.

1. Jangan terlewat ganti oli

Kualitas dan kesesuaian oli mesin sudah mesti jadi prioritas. Selain jenisnya harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan, pun soal pergantian secara berkalanya tak boleh terlewat.
Pasalnya, mesin diesel punya rasio kompresi tinggi, sehingga memiliki suhu dan tekanan lebih tinggi, dibandingkan dengan mobil mesin bensin. Apalagi bila sudah mengadopsi turbocharger.
ilustrasi oli mesin Foto: Istimewa
"Perhatikan jadwal penggantian oli mesin, sesuai referensi di Owners Manual dari APM. Karena suhu dan tekanan mesin diesel lebih tinggi," ucapnya kepada kumparan, Selasa (17/9) malam.
ADVERTISEMENT

2. Filter solar

Nah selain soal pelumas, komponen mesin diesel lain yang perlu perhatian ketat adalah filter solar. Rata-rata rekomendasi penggantiannya di angka 10.000 kilometer sekali.
Namun, karena pemerintah memberlakukan bahan bakar biodiesel (B20-B30), sebaiknya dikonsultasikan atau ditanyakan lagi berapa lama waktu ideal penggantian filter solarnya.
Komponen ini menjadi penting, karena bila filternya terlalu banyak menyaring kotoran atau zat lain, aliran BBM ke ruang bakar bisa tersumbat. Efeknya mobil bisa kehilangan power dan pembakaran jadi tak sempurnya.
Mobil truk yang digunakan untuk road test Biodiesel B30 di Kementerian ESDM, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

3. Pemilihan bahan bakar

Terakhir, Subekhan mengingatkan yang perlu diperhatikan pada mesin diesel adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Bila kualitas bagus dan kandungan sulfurnya rendah, bagus untuk mendorong kinerja mesin.
Namun bila sebaliknya --kandungan sulfur tinggi atau kotor-- berakibat pada cepat tersumbatnya filter solat, sehigga menghambat masuknya bahan bakar ke ruang bakar.
ADVERTISEMENT
"Karena soal kualitas bahan bakar terkait dengan performance untuk pompa injeksi atau commonrail," katanya.