Ini yang Terjadi Pada Oli Mesin Jika Kendaraan Jarang Dipakai

16 Agustus 2018 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi oli mobil (Foto: dok. Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oli mobil (Foto: dok. Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Mengganti oli adalah satu kegiatan yang perlu rajin dilakukan untuk menjamin kondisi kendaraan selalu optimal. Pelumas pada kendaraan ini berfungsi untuk mengurangi gesekan dan yang paling penting menjaga suhu mesin tetap optimal.
ADVERTISEMENT
Hal ini berlaku terutama untuk kendaraan yang jam terbangnya tinggi alias digunakan sehari-hari. Sarannya adalah penggantian oli dilakukan setiap 10.000 km jika pemakaian normal dan 5.000 km jika kondisi jalan yang sering berhadapan dengan jalanan macet.
Patokan ini juga berlaku untuk kendaraan yang jarang dipakai, sebutlah satu minggu sekali. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Marketing Manager PT Timurraya Kurnia Manunggal selaku distributor Lubrication Engineers (LE) Natalyus Purnomoadi.
"Jadi kalau kendaraan jarang dipakai umurnya lebih panjang. Sebenarnya yang kita pakai patokan itu km-nya," tutur dia.
Nah, di sinilah LE menghadirkan keunggulan produknya. Mengandung beragam zat aditif unggulan seperti almasol, monolec, duolec, dan quinplex, pelumas yang mereka hadirkan menjanjikan kualitas yang lebih baik sehingga disebut penggantiannya bisa dua kali lebih lama, mencapai 20 ribu km/penggantian.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena pelumas yang mereka miliki mampu mencegah kontaminasi bahan kimia dan bertahan pada suhu yang sangat panas.
Tidak heran kalau kemudian produk ini lebih diarahkan untuk kendaraan dengan performa tinggi seperti supercar. Masalah lain dari supercar adalah tempo pengguanaannya yang sering kali tidak seintens mobil yang dipakai sehari-hari.
Oli pada mobil yang jarang dipakai
Pada kasus yang ekstrem bahkan mobil bisa diistirhatkan samapai setahun. Untuk hal seperti ini Natalyus menjelaskan kalau ada kemungkinan oli harus diganti meski sebaiknya pemilik kendaraan memastikan dulu kondisinya.
"Pada dasarnya kalau lama tidak dipakai yang diperlukan adalah periksa kondisi olinya apakah warna berubah, kekentalannya terutama diperhatikan. Bila semua itu tidak berubah, maka oli tidak perlu diganti," terang dia.
ADVERTISEMENT
Natalyus menjabarkan perubahan warna yang terjadi seperti dari merah menjadi hijau menunjukkan kalau oli terkontaminasi. Sementara untuk kekentalannya jika oli menjadi seperti jelly, hal tersebut menjadi indikasi kalau oli perlu diganti.