Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ITS Surabaya Garap Mobil Hybrid Berbahan Bakar Minyak Jelantah
22 Mei 2018 4:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menginformasikan tengah mengembangkan kendaraan listrik baru pada pertengahan 2017 lalu. Jika sebelumnya bersama Garasindo Group menggarap skuter matik (skutik) listrik GESITS , kali ini mereka berniat untuk menghadirkan mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Dalam menggarap ini, ITS Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur dan Fin Komodo. Tak main-main, mobil yang dinamakan BLITS ini dipersiapkan untuk turun dalam kompetisi reli paling berat di dunia, Dakar.
“Kami juga memiliki rencana membangun dua varian, full listrik dan hybrid. Itupun kalau dananya cukup,” tutur Direktur Eksekutif Pusat Unggulan Iptek, Sistem Kontrol Otomotif, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PUI SKO ITS) Surabaya, Muhammad Nur Yuninarto kala itu.
Setelah hampir satu tahun pengembangan, Nur mengatakan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan siap diuji coba dalam waktu dekat.
“Kelanjutannya kami sekarang sedang integrasi sistem komponen motor listrik, transmisi, dan baterai. Rencananya awal Agustus kami kirim ke Sabang. Kami ingin membuktikan dan menguji seberapa kuat sih sebenarnya? Seberapa praktikal kah desain dan komponen desain dalam negeri ini?” ujar Nur kala dihubungi kumparanOTO.
ADVERTISEMENT
Menariknya, salah satu model yang akan diuji jalan adalah berjenis hybrid yang menggunakan sumber energi alternatif yang tidak umum. “Ada dua jenis yang akan kami uji, pertama full listrik dan kedua hybrid menggunakan bahan bakar minyak goreng,” jelas Nur.
Ya, mobil yang diberi nama Hybrid Series Penjalajah ini akan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar genset pada mobil ini. “Nanti kami lihat seperti apa sistemnya,” ujar dia lagi.
Penggunaan minyak goreng sebagai bahan bakarnya sendiri tak lepas dari potensi Indonesia yang kaya akan minyak kelapa sawit.
“Indonesia kan punya sumber energi yang terbarukan seperti minyak kelapa sawit yang juga sebagai pengekspor terbesar di dunia,” katanya.
Beda dengan Hybrid Series Penjalajah, BLITS menggunakan energi listrik sepenuhnya. Mobil ini mengemas baterai Li Ion 90kWh, 350 Volt, yang dalam satu kali pengisian dapat menempuh jarak 200 km.
ADVERTISEMENT
Rencananya baik BLITS maupun Hybrid Series Penjelajah akan menjalani ujicoba dengan rute sejauh 20.000 km untuk mengelilingi Indonesia dari Sabang sampai Merauke.