Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang abai akan kondisi ban. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang tidak memperhatikan kondisinya, meskipun itu hanya sekadar mengecek tekanan anginnya.
Padahal, kondisi ban punya peran penting untuk mendukung keselamatan berkendara. Atas dasar itu, kumparan menjabarkan beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa ban perlu diganti.
Ban sering kempis
Jika ban mobil Anda sudah sering kali kempes dan bolak balik ditambal, segera ganti dengan ban baru. Sebab, ban yang sudah berkali-kali ditambal memiliki ketahanan terhadap beban yang berkurang.
Tread Wear Indicator (TWI)
Pada dinding ban terdapat simbol segitiga kecil, fungsi dari simbol ini adalah sebagai indikator untuk menilai apakah ban sudah mengalami kebotakan tapak atau belum. Caranya dengan melihat garis melintang di antara tapak ban, apakah tebal tapak sudah mendekati garis TWI alias menipis. Apabila sudah, segera ganti ban tersebut dengan ban baru.
ADVERTISEMENT
Apabila dipaksakan, tentu bakal mempengaruhi handling, traksi ban, dan juga kemampuan pengereman pada mobil. Bahkan kemampuan ban untuk memecah air akan drastis menurun, tentunya ini akan membahayakan pengendara.
Retakan pada ulir dan dinding ban
Keretakan pada ulir dan dinding ban bukan hanya terjadi pada ban yang mengalami kegundulan saja. Banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain adalah pengaruh cuaca dan kualitas dari karet ban itu sendiri. Jika melihat tanda retak pada ban, jangan dibiarkan karena bisa saja ban tiba-tiba mengalami kebocoran dan tiba-tiba meletus. Solusinya hanya satu, segera ganti dengan yang baru.
Muncul benjolan pada ban
Seiring penggunaan, bagian dalam dan luar pada ban akan menurun performanya. Walaupun tidak sering terjadi, ban bisa timbul benjolan pada bagian ulir dan dinding. Penyebab munculnya benjolan pada ban bisa terjadi dari pengisian angin yang terlalu keras dan sering menghantam lubang. Ini juga bisa terjadi karena putusnya konstruksi kawat baja yang ada dalam karet ban dan mengembang karena tekanan yang dari dalam.
ADVERTISEMENT
Usia ban
Layaknya komponen lain pada mobil, ban juga memiliki usia atau batas pemakaian. Mobil yang jarang digunakan bukan alasan untuk tidak menggantinya, kondisi pada karet ban tentunya mengalami penurunan akibat cuaca atau tempat parkir mobil yang salah. Pada dinding ban biasanya sudah tercantum tanggal produksi atau pembuatan ban, ini juga bisa menjadi acuan untuk kapan tepatnya mengganti ban.
Kondisi pemakaian tentu mempengaruhi ban. Idealnya, ganti ban tiap 40 ribu km. Tapi bila sudah muncul tanda-tanda seperti di atas, jangan banyak kompromi lagi dan segera menggantinya dengan yang baru.