Jangan Asal Pasang Roof Rail di Mobil, Pahami Dulu Efek Sampingnya

15 Oktober 2019 19:35 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi roof rail. Foto: Pixabay/analogicus
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi roof rail. Foto: Pixabay/analogicus
ADVERTISEMENT
Roof rail berguna sebagai penyangga dudukan roof rack dan roof box. Ini menjadi salah satu solusi bagi pengendara yang ingin meningkatkan fungsionalitas mobil.
ADVERTISEMENT
Memang, bagi mobil jenis tertentu seperti SUV, aksesori ini biasanya menjadi standar. Tapi, tak sedikit pula pemilik mobil jenis lain yang memilih menggunakan produk dari aftermarket.
Lantas, apakah ada efek samping dari pemakaian roof rail? Bagaimana cara pemasangan yang tepat agar tak merusak atap mobil?
Menurut Belly Sudrajat, Service Manager Body and Paint Setiajaya Toyota, Sukmajaya, Depok, roof rail bisa diaplikasikan pada sejumlah jenis mobil. Hanya saja, ada hal yang perlu diperhatikan agar tak berdampak buruk.
"Harus ada proses pemasangan yang detail karena kalau tidak rapi dan terpasang dengan baik bisa menyebabkan masalah pada bodi mobil," kata Belly saat ditemui kumparan, Senin (15/10).
Ia menjelaskan, ada beberapa jenis teknik pemasangan roof rail. Pertama, roof rail yang pemasangannya dibor pada atap mobil. Roof rail jenis ini biasanya terbuat dari bahan besi dan titanium. Efek samping pemasangan roof rail ini bisa menyebabkan kebocoran pada atap mobil saat hujan.
ADVERTISEMENT
Kedua, roof rail yang pemasangannya di jepit pada rangka atap bodi mobil. Jenis ini biasanya juga bermaterial besi, namun cenderung tidak tahan dengan beban berat. Efek sampingnya, rangka atap mobil bisa bengkok jika beban terlalu berat.
Mitsubishi Pajero dengan Roof Rail bawaan. Foto: Dok. Carscoops.
Ketiga, ada roof rail yang cara pemasangannya dilem pada tulangan atap mobil. Lem yang digunakan pun tidak sembarangan, biasanya menggunakan lem sealer untuk merekatkan bagian atap mobil dan roof rail yang terbuat dari fiber dan serat karbon. Roof rail ini lebih ringan, namun tidak kurang menahan beban dari yang berbahan besi.
Selain itu, pemasangan roof rail harus memperhatikan dua hal, yaitu jenis mobil dan tujuan pemasangannya.
"Harus dilihat jenis mobilnya. Kan produsen roof rail itu yang pertama melihat marketnya, bisa tidak diaplikasikan ke mobil jenis tertentu," ujar Belly.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, mobil yang cocok dipasangi roof rail berjenis SUV dan MPV. Namun, mobil jenis ini biasanya sudah terpasang roof rail dari pabrikan dan sudah diperhitungkan daya angkutnya.
"Pertimbangkan dulu pemasangan roof rail untuk apa. Kalau hanya untuk estetika, cari yang memang diperuntukan untuk itu. Bahan material roof rail itu mampu menahan beban berapa dan dilihat juga proses pemasangannya seperti apa. Supaya tidak salah pilih roof rail-nya, dan sesuai dengan peruntukannya," pungkasnya.