Jangan Sembarangan, Begini Cara Perawatan Sensor dan Kamera Parkir

10 Mei 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan belakang Toyota New Avanza Veloz dalam Launching New Avanza and New Veloz di Fairmont Hotel  Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan belakang Toyota New Avanza Veloz dalam Launching New Avanza and New Veloz di Fairmont Hotel Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Fitur kamera belakang dan sensor parkir sekarang jadi piranti yang jamak ditemukan pada mobil keluaran terbaru. Dengan keduanya, memungkinkan parkir mundur lebih aman.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka, komponen yang sudah anti air ini ternyata juga butuh perawatan. Ya meskipun tidak terlalu ekstrem, baik sensor parkir dan kamera belakang setidaknya harus rutin diperhatikan kondisinya agar selalu optimal.
"Untuk perawatan kamera belakang tidak ada perlakuan khusus, hanya dibersihkan saja permukaan lensanya, begitu juga dengan sensor parkir, hanya dibersihkan saja saat dicuci," jelas Dealer Technical Support PT Toyota-Astra Motor (TAM), Didi Ahadi saat dihubungi kumparan, Rabu (8/5).
Tampilan kamera 360 pada head unit Wuling Almaz Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Tambahnya, kedua komponen fitur yang letaknya di belakang dan tidak terlindung apapun, membuatnya rentan tertempel kotoran. Bisa dari debu yang jadi kerak, atau cipratan kotoran jalan ketika hujan.
Didi menjelaskan kalau kondisi permukaan lensa kamera belakang dan sensor parkir harus selalu bersih biar kerjanya selalu terjaga. Khusus sensor parkir, baiknya tidak tertutupi apapun karena cara kerjanya memantulkan gelombang ultrasonik.
Ilustrasi sensor parkir Foto: dok. Nation Wide Vehicle Contracts
Jadi rangkaian sensor parkir ini terbagi atas dua komponen, pemancar dan penerima (receiver) gelombang. Saat pemancar mengirimkan gelombang ultrasonik dan dipantulkan melalui medium dinding atau material lain yang menghalangi, selanjutnya akan diterima oleh receiver.
ADVERTISEMENT
Pantulannya ini kemudian diubah dalam bentuk suara peringatan dan indikator berbentuk digital.
Ilustrasi sensor parkir Foto: dok. Tomorrows World UK
Sementara untuk kamera belakang, lambat laun visibilitasnya akan terganggu atau menjadi buram karena kondisi lensanya yang tidak jernih lagi. Untuk itu, perhatikan cara menyekanya, pastikan pakai kain yang halus (mikrofiber) guna menghindari baret.
"Mungkin saja lensanya sudah baret-baret, sehingga lensanya tidak maksimal. Kalau sudah dibersihkan tetap tidak bisa (memberikan visibilitas yang baik), ganti kameranya," tambah Didi.
Hindari dicat
Sensor parkir yang punya kelir tidak sewarna body, akan jadi masalah bagi pemilik mobil yang menginginkan keseluruhan eksteriornya punya warna seragam.
Ilustrasi sensor parkir Foto: dok. Highviewgarage
Tentu jalan satu-satunya adalah mengecat sensor parkir dengan warna yang sama. Namun Didi mengimbau untuk tidak melakukannya. Karena balik lagi soal mekanisme kerjanya, yang memancarkan gelombang ultrasonik.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menyarankan dicat, karena biasanya sensor sudah ada warnanya, kalau dicat bisa saja sensor mendeteksi ada penghalang, sehingga dapat bunyi terus," tuntas Didi.