Jasa Cuci dan Coating Mobil Merugi karena Mati Listrik Massal

5 Agustus 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cuci Mobil Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cuci Mobil Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Mati listrik yang terjadi di sebagian besar wilayah Jabodetabek, ternyata memberikan dampak bagi pelaku pendukung industri otomotif. Khususnya, mereka-mereka yang mengandalkan daya listrik untuk menjalankan usahanya, seperti jasa cuci dan coating mobil.
ADVERTISEMENT
Adiadha Wakit, Manajer Operasional tempat cuci mobil Car Base di kawasan Bintaro, terputusnya distribusi listrik membuat workshop-nya tutup lebih cepat dari jadwal semestinya.
“Karena benar-benar tidak bisa mengoperasikan apa-apa, semua alat butuh listrik, mesin air, mesin poles, mesin vacum hingga hidraulis,” ujar Wakit.
Padahal menurut Wakit, hari Minggu kemarin seharusnya menjadi waktu yang potensial bagi workshop-nya untuk mendapatkan banyak pelanggan. Selain karena hari Minggu, momen setelah gajian juga mempengaruhi masyarakat untuk mencuci mobil.
“Karena mati listrik mulai jam 11, jadi kami cuma dapat sekitar 7-8 mobil saja dari biasanya yang bisa lebih dari 15 mobil,” terang Wakit.
Ilustrasi Cuci Mobil Foto: dok. Istimewa
Wakit juga tidak menampik jika Car Base harus mengalami kerugian yang cukup besar. Meski enggan menyebut angka kerugian secara pasti, hasil pemasukan yang didapatkan pihaknya kemarin nyatanya hanya cukup untuk biaya uang makan harian karyawan saja.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Car Base, jasa coating mobil Scuto juga mengalami dampak yang cukup besar. Kwie Stefan Eka Wijaya, selaku CEO Scuto Lebak Bulus mengungkapkan, workshop-nya tersebut harus mengalami kerugian hingga jutaan rupiah pada Minggu (4/8/2019).
“Iya jelas sangat merugikan, karena kerjaan semua jadi molor dari jadwal. Konsumen juga jadi sempet kurang happy, walau akhirnya mereka mengerti juga,” ujar Stefan.
Jasa Coating mobil Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Selain itu, akibat dari mati listrik tersebut, pihaknya jadi terpaksa melakukan sistem lembur bagi karyawannya. Hal tersebut demi mengejar waktu pengerjaan yang sebelumnya sudah dijanjikan ke konsumen.
“Memang beberapa kerjaan bisa kami kerjakan secara manual, tapi tetap susah dan jadi lama karena harus pakai senter dan manual. Jadi ya mau tidak mau, jadi harus lembur,” terang Stefan.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk hari ini (05/08), baik Car Base ataupun Scuto mengaku masih cukup aman dan belum mengalami pemadaman kembali. Namun, apabila kembali terjadi pemadaman, kedua jasa tersebut mengaku hanya bisa pasrah.
Meski dapat menggunakan genset sebagai bantuan daya listrik, baik Car Base ataupun Scuto sama-sama enggan menggunakannya. Sebab, hal tersebut akan menambah beban pengeluaran operasional mereka untuk membeli bahan bakar genset yaitu solar.
“Untuk genset sih bisa, tapi kan harus yang besar sekali dayanya. Belum lagi biaya beli solarnya juga gede, jadi malah enggak ketutup nanti biaya operasionalnya,” ujar Wakit.