Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kesan Pertama Menunggangi Royal Enfield Himalayan
27 April 2018 17:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Didesain sebagai sepeda motor segala medan, Royal Enfield Himalayan tampil gagah, seperti perkawinan motor touring dengan motor trail. Selain itu kaki-kaki dengan diameter besar dan ground clearence yang tinggi juga mendukung karakter tangguh motor ini.
Itu baru dari penampakan luar. Lalu bagaimana jika menunggangi motor ini? Tersedianya unit test ride membuat kumparanOTO tanpa ragu menjajal motor yang disebut-sebut didesain untuk menerjang Pegunungan Himalaya ini.
Posisi berkendara
Mulai dari posisi berkendaranya dulu. Meski terlihat tinggi, motor ini akan sedikit turun ketika diduduki. Sehingga saya yang punya tinggi badan kurang lebih 176 cm dapat menapakkan kaki secara sempurna ke permukaan tanahketika duduk di jok motor ini. Riding position bisa dibilang cukup tegak karena didukung posisi setang yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Lanjut, suara mesin. Begitu dinyalakan mesinnya terasa lebih halus jika dibandingkan dengan motor Royal Enfield lainnya. Dan meski hanya menggunakan satu silinder getaran awal juga bisa dikatakan minim.
Meski speedometer, tachometer dan indikator bensinnya masih analog, tapi ada juga panel digital di bagian bawah speedometer yang berisikan informasi lengkap mulai dari jam, odometer, suhu udara di sekitar, sampai informasi yang bisa diubah-ubah mulai dari trip a,b,konsumsi bahan bakar rata-rata. Ada juga keterangan jika standar samping masih terbuka.
Royal Enfield Himalayan juga dilengkapi dengan kompas digital di sebelah kanan panel bensin yang mempertegas diri sebagai motor petualang.
Performa mesin
Lanjut ke performa mesin. Menggunakan mesin baru LS410 satu silinder, fuel injection dengan stroke yang panjang. Meski kubikasinya cukup besar nyatanya ketika menggeber tuas gas, motor ini tidak meledak-ledak dan cenderung stabil.
ADVERTISEMENT
"Tidak mengitimidasi penggunanya," jika mengutip Irvino Edwardly, Country Manager Royal Enfield Indonesia.
Uji berkendara selama beberapa lap untuk lintasan kecil ini rasanya cukup nyaman. Meski berbadan besar dan punya bobot mencapai 191 kg, motor ini cukup mudah dikendalikan. Namun untuk ukuran sepeda motor yang digadang-gadang dapat menerabas semua medan, suspensinya cenderung terasa keras.
Untuk pengereman, rem cakram di ban depan dan belakang terbukti cukup pakem. Sedangkan untuk performa maksimal mesin belum dapat dirasakan dengan maksimal karena jalur uji kendara yang kurang mendukung. Namun napasnya bisa dibilang cukup panjang karena memacu di jalur lurus saja bisa dicapai kecepatan 40 km/jam pada gigi satu.
Kesimpulan
Berdasar uji kendara singkat, Royal Enfield Himalayan bisa dibilang nyaman dikendarai dan mudah dikendalikan. Performa mesin belum bisa banyak diberi komentar karena area uji yang sangat terbatas. Tapi secara umum suara mesin terasa lebih halus dan lebih minim getaran.
ADVERTISEMENT
Untuk motor dengan mesin 400 cc yang dibanderol Rp 93 juta dan bisa dipakai untuk sehari-hari, Royal Enfield Himalayan cukup memuaskan meski masih harus dijajal untuk beragam kondisi medan untuk bisa mengatakan motor ini menjadi satu-satunya motor yang perlu dimiliki --sesuai moto yang diusung produk ini.