Ketika Mobil-mobil Senilai Rp 200 Miliar Adu Cantik di Atas Rumput
ADVERTISEMENT
Hamparan rumput hijau, sejumlah pohon kelapa dan desiran ombak pun membuat pameran yang dihampar di Finns VIP Beach Club ini beda dengan yang lain. Sejumlah wisatawan asing dan lokal pun tak mau ketinggalan untuk sekadar berfoto.
ADVERTISEMENT
Sebuah pameran mobil di atas rumput, Concours d’Elegance jadi inspirasi importir mobil mewah, Prestige Motorcars, untuk mengehelat acara serupa di Bali pada 22-23 September 2018.
Importir umum yang berbasis di Pluit, Jakarta Utara, ini setidaknya membawa 11 unit dari Jakarta dan beberapa mobil mewah yang bekerja sama dengan kolega. Presiden Direktur Prestige Motorcars, Rudy Salim, menaksir bahwa total dari seluruh mobil yang dipamerkan di acara ini mencapai Rp 200 miliar.
“Di luar kan ada Concours d’Elegance yang pameran di atas rumput, nah kami ingin menghadirkan pameran dengan konsep mirip-mirip,” katanya.
Acara yang dipersiapkan dalam waktu satu bulan ini diharapkan Rudy tak hanya menyedot perhatian para pecinta mobil wah di area Bali. Dia pun berharap, ajang ini bisa memberikan alternatif wisata.
“Dengan adanya supercar bisa meningkatkan pariwisata, orang datang untuk melihat-lihat dan potensi di Bali dan Surabaya itu kan besar, itu terlihat dari banyaknya komunitas pecinta supercars di dua wilayah tersebut,” paparnya.
Rudy memaparkan, jajaran produk yang dibawa termasuk harganya meliputi; Bugatti Veyron Rp 90 miliar, Lamborghini Performante Spyder Rp 14,5 miliar, Lamborghini Huracan Spyder Rp 10,5 miliar, McLaren 570S Spider Rp 9 miliar, Aston Martin DB11 Rp 9 miliar, Ferrari 812 SuperFast Rp 14,5 miliar, Tesla Model X Rp 2,9 miliar, Ferrari Portofino Rp 9,5 miliar dan Lamborghini Aventador S Rp 18 miliar.
“Seluruh harga tersebut berlaku off the road,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Rawat pasar di tengah pelemahan rupiah
Acara ini diakui Rudy merupakan salah satu stimulus untuk merawat pasar mobil premium di Indonesia khususnya Bali.
Di situ, penjual pun bisa menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas yang menjadi pasar mereka. Di samping, itu strategi lain juga diterapkan termasuk program, yang di dalamnya meliputi uang muka yang bisa diangsur.
“Dengan naiknya PPn menjadi 10 persen belum ada pengaruhnya dan yang paling signifikan itu sebenarnya ada kurs. Kami pun menyiasati kondisi ini dengan sejumlah program untuk mobil baru,” paparnya.