Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lebih Mahal Ganti Baterai Motor Listrik atau Ganti Oli Motor Biasa?
30 Oktober 2017 18:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan baru saja membeli motor listrik bermerek Viar seharga Rp 16,7 juta. Motor listrik Viar tersebut teknologinya dirancang bersama dengan Bosch dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, salah satu kelemahan umum kendaraan listrik adalah baterainya. Baterai motor listrik Viar tahan hingga 1.000 kali pengisian. Setelah 1.000 kali pengisian, ada kemungkinan kapasitas penyimpanan baterai menurun alias bocor.
Kapasitas baterai cukup untuk menempuh jarak hingga 100 kilometer (km). Jika motor listrik dipakai untuk perjalanan 100 km per hari, maka baterai tahan hingga 1.000 hari atau kurang lebih 3 tahun.
Tapi pemakaian rata-rata kendaraan di Indonesia masih di bawah 100 km per hari, jadi baterai motor listrik diperkirakan bisa tahan kurang lebih 4 sampai 5 tahun. Harga baterai baru untuk motor listrik sekitar Rp 5 juta.
"Baterainya bisa tahan hingga 5 tahun. Harga baterai baru sekitar Rp 5 juta," demikian penjelasan akun Twitter resmi Kementerian ESDM seperti dikutip kumparan (kumparan.com), Senin (30/10).
ADVERTISEMENT
Meski ada kalanya motor listrik harus ganti baterai, tapi motor listrik tak perlu ganti oli dan busi secara berkala seperti halnya motor konvensional. "Motor listrik tidak ada biaya perawatan."
Karena itu, Kementerian ESDM menilai bahwa motor listrik tetap lebih efisien dibanding motor konvensional.
Biaya untuk perawatan mesin, ganti oli, dan busi motor konvensional dalam 4 tahun kurang lebih sama saja dengan biaya ganti baterai motor listrik. Tapi motor listrik lebih hemat dari segi biaya bahan bakar.
"Jadi anggap saja biaya perawatan mesin, ganti oli, dan busi dan lain-lain sama dengan biaya ganti baterai," kicau Kementerian ESDM.
Menurut perhitungan Kementerian ESDM, motor listrik hanya membutuhkan listrik sebesar 1,6 kWh agar baterai penuh dan dapat menempuh jarak 60 kilometer (km). Dengan tarif listrik di Indonesia sekitar Rp 1.500/kWh, maka biaya yang dibutuhkan hanya Rp 2.300.
ADVERTISEMENT
Sementara motor konvensional butuh 1,5 liter bensin untuk menempuh jarak yang sama. Dengan harga bensin Premium Rp 6.450/liter, maka biaya bahan bakar untuk jarak 60 km mencapai hampir Rp 10.000.
"Penggunaan energi motor listrik ini juga lebih hemat dibanding Premium RON 88. Hematnya sekitar Rp 7.000/60 km," papar Kementerian ESDM melalui akun Twitter.