Libur Lebaran 11 Hari Tak Akan Pengaruhi Penjualan Mobil Baru

7 Mei 2018 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di IIMS 2018 (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di IIMS 2018 (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang dilansir 18 April 2018 lalu menetapkan penyesuaian cuti bersama Idul Fitri 2018 selama tujuh hari. Hal ini berarti secara total ada 11 hari libur Lebaran dengan penjabaran tujuh cuti bersama, dua tanggal merah Idul Fitri, dan dua libur hari Minggu.
ADVERTISEMENT
Kabar baik bagi para karyawan namun belum tentu untuk perusahaan. Karena hal ini artinya waktu operasional efektif dalam satu bulan berkurang hanya menjadi sekitar 16 hari. Waktu kerja yang hanya setengah dibanding bulan-bulan sebelumnya tentu akan berpengaruh pada waktu efektif untuk menjual produk mereka.
Hal ini tentu juga berdampak pada industri otomotif. Libur panjang Lebaran artinya 'hari jualan mobil' bagi para tenaga penjual semakin berkurang. Meski begitu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memayungi agen pemegang merek (APM) mobil lokal tidak khawatir soal penjualan kendaraan roda empat.
"Kami memang sudah memperkirakan (libur Lebaran panjang). Tapi sebenarnya kalau tidak libur pun penjualan mobil memasuki masa Lebaran itu akan turun," ujar Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi kepada kumparanOTO, Senin (7/5).
ADVERTISEMENT
Dia juga menerangkan kalau saat ini sampai beberapa minggu ke depan penjualan akan kendaraan roda empat akan membaik.
Wuling Confero S (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Wuling Confero S (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
"Kalau nanti seminggu sebelum Lebaran baru (biasanya) penjualan akan turun. Seminggu setelah Lebaran juga akan tetap rendah. Itu pasti begitu. Gak ada orang yang baru pulang mudik langsung beli mobil," tambah pria yang akrab disapa Pak Yo ini.
Berdasar pada fakta ini kemudian dia menyampaikan kalau Gaikindo masih optimistis terhadap target total penjualan 1,1 juta unit kendaraan roda empat --atau lebih-- yang mereka canangkan untuk tahun 2018 ini.
"Sementara kalau lihat penjualan kan ada sedikit di atas (perkiraan). Tapi kalau saya lihat angkanya hanya sekitar 3-4 persen. Sampai sekarang sih masi tetap 1,1 juta. Tapi nanti tengah tahun akan kita evaluasi lagi," tutup dia.
ADVERTISEMENT
(Nah, buat kamu yang sekarang tertarik untuk mencari mobil baru dengan harga di bawah Rp 200 juta, mungkin beberapa pilihan mobil ini bisa menjadi pilihan --minus promo khusus dari ajang IIMS tentunya).
Jual beli mobil bekas (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jual beli mobil bekas (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
Senada dengan Pak Yo, PT Toyota Astra Motor (TAM), sebagai pabrikan yang menjual mobil paling banyak di Indonesia, juga menganggap libur Lebaran seharusnya tidak mengganggu target penjualan. Hal ini seperti yang disampaikan Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto.
"Enggak ada pengaruh penjualan karena proses pengiriman kendaraan sampai pendaftaran nomor polisi sudah tutup sebelumnya," ujar Soerjo kala dihubungi kumparanOTO, Senin (7/5).
Selain itu, dia juga menambahkan selama libur Lebaran itu aktivitas diler sudah lebih difokuskan dengan holiday campaign. Ini adalah aktifitas di diler ataupun pos jaga untuk membantu konsumen pengguna mobil Toyota dalam menjalankan aktivitas menjelang, selama atau sesudah Lebaran. Kegiatannya lebih fokus pada aktivitas purnajual.
ADVERTISEMENT