Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Memahami Cara Melakukan Pengereman saat Mengendarai Sepeda Motor
25 Februari 2018 9:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Ketika kamu memutuskan untuk memilih kendaraan roda dua sebagai tunggangan, pastikan kamu sudah paham betul semua teknik berkendara di atas sepeda motor. Bukan hanya cara bermanuver, atupun memacu kecepatan, terkait pengereman pun ada harus mendapat perhatian lebih.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit rasanya pengendara yang belum benar-benar paham manfaat sebenarnya dan cara melakukan pengereman yang baik dan benar.
“Fungsi rem bukan untuk memberhentikan kendaraan, tapi untuk memperlambat kecepatan dari laju putaran roda,” tutur Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu kepada kumparanOTO.
Menurut dia, "masih banyak sekali orang yang salah persepsi," terkait fungsi dari rem pada sepeda motor ini.
Jusri menambahkan, secara umum seluruh tipe sepeda motor --baik motor sport, bebek,maupun skutik (skuter matik)-- memiliki teknik pengereman yang tidak jauh berbeda.
Hanya saja Jusri menekankan kepada seluruh pengendara untuk paham secara merinci tentang teknik pengereman agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Meski begitu tips ini secara khusus sangat penting untuk para pengguna motor sport yang pada umumnya gemar memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi, ditambah jika motor yang mereka tunggangi belum dibekali dengan fitur keamanan Anti-lock Braking System (ABS).
ADVERTISEMENT
Tanpa panjang lebar, berikut paparan Jusri soal teknik pengereman yang sebaiknya kamu lakukan saat memacu sepeda motor.
Pertama, ketika kamu menunggangi kendaraan dengan kecepatan di bawah 30 km/jam. Maka, Jusri menganjurkan untuk melakukan pengereman dengan mengandalkan rem belakang.
Kedua, jika kamu melaju dengan kecepatan di atara 30-80 km/jam, dianjurkan untuk mengombinasikan antara rem depan dan belakang.
Ketiga, saat kecepatan kendaraan di atas 80 km/jam alias ngebut. Maka ada baiknya jika kamu mengerem dengan membebankan rem depan. Tapi ingat, lakukan secara perlahan.
Jika kecepatan sudah berada di bawah 80 km/jam maka lakukan kombinasi antara rem depan dan rem belakang. Setelah mencapai angka 30 km/jam maka bebankan pengereman dengan menggunakan rem belakang.
ADVERTISEMENT
Pengereman Darurat
Lebih lanjut Jusri menjelaskan pengereman darurat, “kalaupun keadaanya darurat yang benar-benar mengharuskan pengendara untuk berhenti. Tetap lakukan sesuai tahapan dan jangan sekali-kali menarik tuas rem dalam satu kali tarikan."
"Jika seperti itu dikhawatrkan pengendara malah akan terpental ke arah depan. Lakukanlah secara halus dan perlahan,” ujar Jusri.
Lebih lanjut Jusri mengatakan bahwa dalam keadaan darurat, pengendara biasanya dituntut untuk melakukan pengereman secara cepat dan menarik keras-keras pedal rem, atau yang dikenal dengan hard braking.
Sebenarnya, hal ini harus benar-benar dihindari. Sebab hal ini sangat potensial memicu terjadinya roda pada kendaraan terkunci yang membuat motor sulit untuk dikendalikan, dan akibat fatalnya dapat mencelakakan si pengendara.
“Pengereman darurat ketika motor melaju dengan kecepatan tinggi, lakukan dengan metode squeeze (mengocok rem roda depan). Jangan ditarik sekaligus. Lalu, ketika kecepatan sudah mulai berkurang, kombinasikan dengan menggunakan rem belakang, kalau dirasa masih kurang juga, maka dapat dibantu dengan mengganti transmisi, ke transmisi yang lebih rendah atau engine brake,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Jusri menambahkan pentingnya peran fitur ABS jika terpaksa harus melakukan pengereman darurat. Dengan fitur ini pengereman ataupun porsi cengkeraman pada rem sudah diatur dengan menggunakan sistem.
Kata Jusri, kalau sudah diatur dengan sistem maka, kecil kemungkinan roda kendaraan terkunci pada saat melakukan hard braking.
Jusri juga mengingatkan untuk selalu melakukan pengereman sebelum menghadapi rintangan, seperti polisi tidur ataupun lubang juga secara perlahan-lahan. Terakhir, dia mengimbau kembali untuk selalu mengingat-ingat bahwa fungsi rem bukan untuk memberhentikan kendaraan melainkan untuk memperlambat laju kendaraan.
Itu dia beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan pengereman. Jadi mulai sekarang coba terapkan cara pengereman yang lebih baik ya.