Membaca Peluang Nissan-Datsun di Indonesia

Datsun Cross (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)

Tahun 2018 menjadi kebangkitan Nissan-Datsun. Bukan cuma memperkenalkan Datsun Cross di Januari, mereka pun mengubah konsep diler dan meresmikannya pada Jumat (19/1).

Dalam urusan merombak wajah jaringan penjualan Nissan-Datsun, mereka bermitra dengan Auto Kencana Andalas, yang diketahui juga menjadi rekanan sejumlah merek lainnya.

AKA memiliki reputasi positif soal manajemen APM, sebelum menjalani kontrak dengan Nissan-Datsun, AKA menjalin kerja sama dengan Hyundai dan Ford.

Menurut Presiden Direktur AKA Andee Yoestong, tertarik menjadi mitra Nissan-Datsun karena melihat prospek ke depan.

“Saya yakin dengan Nissan karena produknya, bicara soal elektrik dia lengkap. Jadi saya ambil Nissan karena future kita ke depan akan menuju ke sana, lihat di China yang awalnya hanya 23% mobil listrik sekarang jadi full elektrik,” jelas Andee saat ditemui awak media pada peresmian diler Nissan-Datsun Roxy.

New Nissan LEAF (Foto: Nissan)

Inovasi tersebut salah satunya adalah lewat mobil listrik (Nissan Note e-Power) yang sempat dikenalkan Nissan pada November 2017 lalu. Selain sudah menyematkan motor listrik pada mobilnya tersebut, Nissan juga paling intens menggembar-gemborkan konsep Nissan Intelligent Mobility, sebuah konsep masa depan dari Nissan yang menawarkan pengalaman berkendara lebih futuristik.

“Karena di generasi ini, teknologi yang mengambil alih, dan itu sangat cepat. Nah, saya pikir kalau mobil tetap pakai bahan bakar fosil pasti ketinggalan. Saya kebetulan sudah pernah coba mobil Nissan Note,” tambah Andee.

Sebagai informasi, AKA saat ini menaungi urusan penjualan dan purna jual beberapa APM di Indonesia, diantaranya, Hino, Chevrolet, dan DFSK. Ke depan hingga akhir 2019, AKA menargetkan akan membangun 3 main diler Nissan-Datsun lainnya di Jakarta.