Memilih Helm Sebaiknya Disesuaikan dengan Kebutuhan

26 Agustus 2018 14:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi helm motor. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi helm motor. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Helm adalah salah satu perangkat wajib untuk menunjang keamanan dan keselamatan bagi pengendara sepeda motor. Sudah lebih dari setengah abad sejak pertama kali dikembangkan ragam helm pun semakin banyak dewasa ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa pabrikan bahkan mendesain khusus pelindung kepala untuk keperluan tertentu, seperti balap misalnya. Nah, helm-helm seperti ini biasanya punya spesifikasi khusus yang membuatnya kurang pas jika dipakai untuk keperluan lainnya.
"Kalau helm balap itu kalau bisa se-tight mungkin, supaya kalau terjadi benturan helmnya gak goyang," terang Reyner Alexander, pemilik RC Motogarage.
Menurut Reyner hal ini membuat helm model ini kurang cocok untuk penggunaan jangka waktu yang panjang, seperti touring misalnya karena akan membuat cepat lelah ataupun kepala pusing. Lebih lanjut dia memaparkan karakteristik beberapa jenis helm dan manfaat serta penggunaannya.
Helm road race
Biasa dikenal sebagai helm balap, pelindung kepala untuk keperluan di trek mengutamakan dua hal. Pertama, adalah keamanan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya helm balap haruslah menempel dengan baik di kepala untuk mengurangi benturan jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain itu untuk menunjang keamanan ada juga standar-standar yang perlu dipenuhi seperti pemilihan bahan batok (shell) ataupun strap yang harus double D ring.
Helm yang sudah dicat (Foto: dok. Tomi Airbush)
zoom-in-whitePerbesar
Helm yang sudah dicat (Foto: dok. Tomi Airbush)
"Tapi gak lantas semua helm yang strap-nya double D ring itu buat balap, itu yang orang suka salah kaprah," tambah Reyner lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu hal yang penting ada pada helm balap adalah desainnya yang menunjang aerodinamika mengingat saat di sirkuit kecepatan kendaran bisa mencapai ratusan km/jam. Sehingga helm perlu didesain agar udara dapat dilalui dengan baik.
Helm motocross
Helm untuk keperluan jalur off-road ini punya desain yang sedikit berbeda, biasanya bagian dagu yang lebih mancung. Hal ini untuk memberi rogga bernapas yang lebih besar mengingat kegiatan menerjang jalur ekstrem dengan sepeda motor trail pada umumnya sangat melelahkan.
Honda CRF150L (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Honda CRF150L (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
Karakteristik lain dari helm ini adalah tidak adanya visor atau kaca yang biasa diganti dengan kacamata google, hal ini dilakukan untuk menunjang visibilitas yang lebih luas namun tetap memberi perlindungan untuk mata. Selain itu pada umumnya helm ini juga punya bobot yang lebih ringan untuk mengurangi beban pada leher mengingat posisi berkendara dengan motor trail biasanya menuntut pengendara duduk lebih tegap.
ADVERTISEMENT
Helm touring
Karena pengguananannya untuk perjalanan jauh, yang paling penting dari helm touring adalah soal kenyamanannya.
"Kalau touring itu kan bisa berjam-jam di atas motor, jadi yang paling penting itu busa dalamnya harus lebih nyaman. Dia itu biasanya tidak seketat helm balap," terang Reyner.
Selain itu untuk juga menunjang kenyamanan menurut helm untuk touring juga biasanya punya visor yang lebih lebar untuk mengakimodir visibilitas sekitar yang lebih jelas. Pada umumnya helm khusus untuk touring juga punya jalur udara untuk masuk ke dalam (airflow) yang lebih banyak. Terakhir bobotnya juga biasa lebih ringan dibanding dengan helm balap.
Untuk helm touring sendiri modelnya juga lebih beragam dari yang full facce, open face alias tanpa pelindung dagu, hingga modular, yang setengah muka depannya bisa dibuka.
ADVERTISEMENT