Mencari Untung di Bisnis Jual-Beli Ferrari Bekas

26 Februari 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil mewah bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mobil mewah bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Pasar mobil mewah memang tidak besar seperti penjualan mobil penumpang di Indonesia. Kontribusinya pun tidak menyentuh satu persen terhadap total volume penjualan mobil Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Bila mengutip Ketua 1 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto, penjualan mobil mewah bahkan tidak mencapai 0,5 persen dari total volume market di Indonesia.
Apalagi semenjak pembatasan impor kendaraan dan kenaikan pajak barang mewah, para penjualnya harus memutar otak biar dapurnya terus mengebul.
Lamborghini Huracan Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Meski pasarnya mengecil, tidak menyurutkan pelaku bisnis jual beli mobil mewah untuk terus mengembangkan usahanya. Dari beberapa importir umum yang ada, The Djakarta Auto (TDA) Luxury Toys melihat peluang menstimulus pasar dengan menjual mobil mewah bekas.
“Kalau soal pembatasan impor kan memang semakin mahal, jadinya kurang laku mobilnya, dan pasti mobil mewah bekas akan kena imbas, harganya ikutan naik terlebih mobil hobi yang bisa dijadikan investasi,” sebut President Director TDA Luxury Toys, Welly Tjandra saat meresmikan gerai barunya di Kramat Pela, Jakarta Selatan, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
Tidak melulu terus menjual, gerainya juga menerima pembelian mobil mewah bekas berbagai macam merek. Bukan itu saja, para pelanggannya juga bisa memesan mobil bekas yang diincar.
Porsche GT2 RS Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Kalau sumber mobilnya kebanyakan dari teman, komunitas, kenalan bengkel juga, jadi mobil yang kami jual ini sudah punya pelat nomor atau surat-suratnya lengkap,” tambah Welly.
Di gerai barunya dengan total 5 lantai itu, banyak ragam sportscar sampai mobil klasik yang punya kualitas baik dan harga jual tinggi.
Mercedes Benz 190 SL Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Ketika pertama kali memasukinya, setiap tamu akan disuguhkan dengan Porsche GT2 RS, Lamborghini Aventador dan Huracan, sampai Mercedes-Benz 190 SL yang hanya diproduksi dari tahun 1955 sampai 1963.
“Karena konsepnya mobil hobi, misal dari yang BMW tua dua pintu sampai Ferrari semua kami layani, range harga dari Rp 400 juta sampai Rp 16 miliar seperti Ferrari 599 ini, ya harganya variatif ya tergantung nilainya,” papar Welly.
The Djakarta Auto Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Bicara sistem pembelian, pelanggannya dimudahkan dengan kredit atau cash keras. Untuk cicilan menggunakan skema baloon payment, 60 persen dibayarkan dalam jangka waktu tiga tahun, kemudian sisanya pada tahun terakhir lamanya angsuran.
ADVERTISEMENT
Kemudian urusan layanan purna jual, Welly menjelaskan setiap pembelinya mendapatkan fasilitas towing cuma-cuma selama satu tahun, juga layanan perawatan interior berkala untuk menjaga kualitasnya tetap prima.
Ferrari 599 GTO Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Kalau bengkel kami enggak ada, kami bisa bantu towing gratis ke bengkel resmi. Ada juga layanan interior, semisal jok kulit atau dashboard-nya rusak, cacat, lengket, bopal bisa benerin di sini,” tutup Welly.