Modif Warna Lampu Kendaraan Bisa Kena Denda hingga Rp 500 Ribu

29 Januari 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lampu mobil (Foto: MicksGarage)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lampu mobil (Foto: MicksGarage)
ADVERTISEMENT
Kebiasaan pemilik kendaran mengganti memodifikasi lampu kendaraan dengan mengubah pancaran warnanya, buka perilaku tepat. Bukan hanya menabrak aturan hukum, tapi ini juga membuat pengendara lain tak nyaman, dan menimbulkan salah paham yang berujung kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Sebab, selain buat penerangan saat malam hari atau di jalanan yang minim penerangan, lampu-lampu di mobil juga sebagai alat komunikasi. Jadi tiap warna yang sudah ditetapkan di dalam regulasi, sebaiknya jangan diutak-atik lagi.
“Terkait dengan aturan lalu lintas di Indonesia khususnya, sudah disepakati bahwa fungsi lampu salah satunya sebagai alat berkomunikasi antara pengunanya di jalan raya, sehingga masing-masing sudah saling paham. Nah, penting sekali bahasa ‘sepaham’ antar penggunanya agar tidak misscomm,” kata Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, kepada kumparanOTO.
Soal urusan lampu, pemerintah sudah memberikan ketetapan yang tercantum di Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2012 tentang kendaraan, pada pasal 23.
a. Lampu utama dekat berwarna putih atau kuning muda.
Ilustrasi lampu mobil (Foto: ThoughtCo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lampu mobil (Foto: ThoughtCo)
b. Lampu utama jauh berwarna putih atau kuning muda.
ADVERTISEMENT
c. Lampu penunjuk arah (sein) berwarna kuning tua dengan sinar kelap-kelip.
d. Lampu rem berwarna merah.
e. Lampu posisi depan berwarna putih atau kuning muda.
f. Lampu posisi belakang berwarna merah.
g. Lampu mundur dengan warna putih atau kuning muda kecuali untuk sepeda motor.
h. Lampu penerangan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) di bagian belakang berwarna putih.
i. Lampu isyarat peringatan bahaya berwarna kuning tua dengan sinar kelap-kelip (hazard).
j. Lampu tanda batas dimensi kendaraan berwarna putih atau kuning muda, untuk yang lebarnya lebih dari 2.100 mm bagian depan dan berwarna merah sisi belakang.
k. Alat pemantul cahaya berwarna merah yang ditempatkan pada sisi kiri dan kanan bagian belakang kendaraan bermotor (reflektor).
ADVERTISEMENT
Lantas menyoal lampu buat kepentingan tertentu, kendaraan bisa dilengkapi dengan lampu isyarat atau sirine. Pakemnya sendiri mengacu pada Undang-undang Nomor 22 tahun 2009.
Pasal 59
(1) Untuk kepentingan tertentu, kendaraan bermotor bisa dilengkapi dengan lampu isyarat atau sirene.
(2) Lampu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas warna:
a. Merah b. Biru c. Kuning.
(3) Lampu isyarat merah dan biru berfungsi sebagai tanda kendaraan bermotor yang memiliki hak utama.
(4) Lampu isyarat warna kuning sebagai tanda peringatan kepada pengguna jalan lain.
(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagai berikut:
a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk kendaran petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia
ADVERTISEMENT
b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah
c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk kendaraan patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek kendaraan, dan angkutan barang khusus.
Bila nekat untuk memodifikasi lampu kendaraan tanpa mengindahkan aturan warna itu, siap-siap kena sanksinya di Undang-undang nomor 22 tahun 2009.
Pasal 285
(1) Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor di jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban, dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
ADVERTISEMENT
(2) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih yang tidak memenuhi persyaratan teknis, meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca dipidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.
Pasal 287
(4) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi kendaraan bermotor yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dipidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
ADVERTISEMENT