Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Motor Listrik Harley-Davidson Akan Mengaspal di Pertengahan Tahun 2019
1 Februari 2018 15:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Visordown , Kamis (1/2), Harley disebut berencana memproduksi penerus purwarupa motor listrik Project Livewire dalam waktu dekat. Hal ini juga dipertegas dalam kutipan laporan kuartal keempat mereka di tahun 2017 yang mengatakan:
"Perusahaan ini sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan sepeda motor listrik pertamanya dalam kurun waktu 18 bulan (1,5 tahun). Mulai hari ini perusahaan akan lebih agresif dalam melakukan investasi dalam pengaplikasian teknologi sepeda motor listrik untuk menginspirasi para pengguna baru sepeda motor."
Kehadiran sepeda motor listrik ini juga berarti akan mengubah ciri khas mereka yang selalu menyematkan mesin V-twin yang punya suara serak, dan menggantinya dengan motor listrik yang hampir tidak bersuara sama sekali.
Meski akan menghadirkan sepeda motor dengan mesin yang lebih tenang, performa motor listrik yang akan dibawa Harley tidak bisa dipandang sebelah mata. Menggunakan mesin induksi listrik AC tiga fase, Livewire mampu menghasilkan tenaga 74 daya kuda (dk) pada 8.000rpm dan torsi maksimal 70,5 Nm. Selain itu motor ini punya top speed 148 km/jam dan percepatan 0-100 km/jam hanya memerlukan waktu empat detik. Untuk mengisi penuh baterainya butuh waktu 3,5 jam yang dapat menempuh jarak 85 km.
ADVERTISEMENT
Purwarupa motor listrik Project Livewire sudah 'dipromosikan' sejak tahun 2014. Teranyar, bahkan motor ini menjadi tunggangan Black Widow dalam film Marvel, Avengers: Age of Ultron.
Harley disebut perlu mengambil langkah ini melihat perubahan zaman yang semakin cepat. Konsumen utama yang menjadi tulang punggung penjualan mereka (generasi babby boomer) kini mulai berumur. Sehingga langkah radikal pun perlu mereka ambil untuk memikat generasi X dan milenial yang mungkin tidak memiliki ketertarikan dengan mesin V-twin lawas.
Hal ini pun ditegaskan oleh Presiden sekaligus CEO mereka Matt Levatich.
"Saat kami memperluas kapabilitas dan komitmen kami pada produk kendaraan listrik, kami bahkan semakin tertarik untuk menelusuri seberapa jauh sepeda motor listrik akan mengambil peran dalam pengembangan bisnis kami," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan produsen yang ingin masuk ke pasar sepeda motor listrik sebenarnya lebih condong memproduksi model skutik ataupun model motor perkotaan agar tidak merusak demografi konsumen yang mereka miliki.
Jika rencana ini benar-benar akan terlaksana, Harley akan menjadi pabrikan motor konservatif pertama yang menyajikan sepeda motor touring dengan tenaga listrik.
Harley-Davidson Menghadapi Krisis
Strategi ini sendiri sebenarnya adalah langkah besar bagi Harley-Davidson, sama seperti saat mereka harus menghadapi krisis ekonomi global pada tahun 2008 lalu. Kala itu, mereka bertaruh dengan menggugurkan dua anak perusahaan mereka Buell dan MV Agusta dan memfokuskan diri pada pemanfaatan mesin V-twins. Langkah ini sebenarnya cukup masuk akal karena membantu Harley memperoleh profit meski membuat mereka harus mempersempit pasar mereka.
ADVERTISEMENT
Sekarang, Harley-Davidson sendiri memang sedang memerlukan ubahan besar-besaran.
Mereka berhadapan menjalani masa-masa sulit itu lagi. Laporan akhir tahun 2017 menunjukkan mereka mengalami penurunan penjualan mencapai angka 6,7%. Mungkin yang lebih memprihatinkannya lagi pasar utama mereka di Amerika Serikat mengalami angka penurunan yang lebih besar yakni 8,5%.
Tren penurunan angka penjualan ini juga diikuti dengan merosotnya angka distribusi Harley. Tahun 2016 mereka mengkapalkan 262.221 unit sepeda motor dan hanya tersisa 241.498 unit sepeda motor. Angka penurunannya sendiri yang mencapai 7,9% lebih besar ketimbang penurunan angka penjualannya. Tahun 2018 sendiri mereka diprediksi akan mengalami penurunan lagi mencapai angka distribusi 'yang tinggal' 231.000 unit.
Akankah kehadiran sepeda motor listrik nantinya menjadi penyelamat merek moge nomor wahid ini? Kita tunggu dan lihat saja.
ADVERTISEMENT