Pabrik Mobil China Sokon di Serang Pakai Sistem Robotik

28 November 2017 18:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian Pabrik Sokon  (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Pabrik Sokon (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Potensi pasar otomotif Indonesia sukses menjadi magnet pabrikan asing untuk mengambil peruntungan. Setelah SAIC-GM-Wuling, kini giliran merek China lain, Sokon.
ADVERTISEMENT
Merek Sokon beroperasi di bawah bendera PT Sokonindo Automobile, yang lahir berkat kolaborasi Sokon Group Company Limited (Hongkong) dengan PT Kaisar Motorindo Industri (Indonesia). Sebelum ini, Sokon Group juga bekerjasama dengan Dongfeng Motor Corporation, sebuah BUMN otomotif milik pemerintah Tiongkok untuk memasarkan kendaraan merek DFSK.
Sokon nampaknya serius menggarap pasar otomotif Indonesia. Buktinya mereka ikut membangun pusat manufakur di Cikande, Serang, Banten.
Peresmian Pabrik Sokon  (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Pabrik Sokon (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan)
Hari ini, Selasa (28/11) pabrik tersebut resmi beroperasi. Berdiri di lahan seluas 20 hektare, Sokon akan memanfaatkan fasilitas ini untuk memproduksi kendaraan hingga 50.000 unit per tahun.
Isu kualitas pada produk China pun coba mereka jawab dengan penerapan standar yang ketat. Chief Executive Officer (CEO) PT Sokonindo Automobile Alexander Barus dalam sambutannya menjelaskan, fasilitas produksi ini telah menggunakan teknologi robotik.
ADVERTISEMENT
“Sebagai merek baru di indonesia, fokus utama kami adalah pada produk yang kami buat. Dengan memiliki pabrik yang berteknologi tinggi, kami dapat memastikan kualitas produk-produk yang kami miliki. Ini merupakan ‘smart factory’ berstandar internasional dengan tingkat kepresisian tinggi sekaligus memiliki daya saing yang tinggi,” kata Alexander.
Pabrik Sokon ini didirikan dengan menelan dana investasi Rp 150 juta dolar Amerika Serikat (AS), yang akan ditingkatkan menjadi Rp 300 juta dolar AS untuk menyiapkan pabrik mesin.
Adapun, pabrik tersebut saat ini baru menyerap 376 pekerja asal Indonesia dan 39 pekerja lain dari China. Diharapkan operasi Sokon di Indonesia bisa menciptakan 2.200 tenaga kerja pada 2019.
Pabrik yang dibangun sejak Mei 2017 ini memiliki sejumlah lajur produksi termasuk stamping, welding, painting, assembling, hingga quality control.
ADVERTISEMENT