Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pakem Royal Enfield Bermain di Pasar Motor Premium
8 Oktober 2018 20:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Produk andalan mereka misalnya, Royal Enfield Classic punya pilihan mesin 350 cc dan 500 cc. Sementara itu produk terakhir yang mereka hadirkan ke Indonesia, Royal Enfield Himalayan dilengkapi dengan mesin 400 cc.
Jangan lupakan juga 650 Twins, Interceptor INT dan Continental GT yang menggendong mesin 650 cc. Bagi para penggiat otomotif mungkin langsung menyadari kalau Royal Enfield menawarkan pilihan komposisi produk dengan kapasitas mesin yang tidak umum.
Team Leader Industrial Design Royal Enfield, Adrian Sellers mencertitakan kalau ini memang strategi perusahaan untuk melayani pasar yang belum dilakoni pabrikan lain.
"Kami fokus dengan cara kami sendiri. Royal Enfield masuk ke market yang kami rasa kompetitor belum eksplor namun punya potensi," terangnya saat berbincang dengan kumparanOTO di Yogyakarta, Sabtu (6/10).
Selain tidak perlu memikirkan kompetitor, cara ini juga menurut Adrian membuat mereka bisa menghadirkan produk yang unik dan belum ada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin mengisi ceruk di mana konsumen butuh sesuatu tapi belum ada yang memberikan. Ini lah yang bikin RE kuat di India, karena kami tawarkan mesin 350 cc dan 500 cc saat pabrikan lain fokus dengan 125 cc, 150 cc, dan mungkin 250 cc. Kami jadi punya space sendiri lewat produk ini," tambahnya.
Ke depannya, lanjutnya, Royal Enfield akan menambah produk-produk baru yang unik dan punya karakter seperti Himalayan dan 650 Twins.
"Pada produk-produk baru ada beberapa elemen produk inti yang tidak kami tinggalkan. Namun di sisi lain kami ingin hadir lebih dari apa yang kami punya saat ini. Kami tetap menawarkan motor yang pure dan simple namun bisa menawarkan pengalaman berkendara ala Royal Enfield dengan cara yang berbeda," tuturnya.
ADVERTISEMENT