Panasonic Tak Berencana Investasi Baterai di Indonesia

30 Agustus 2019 13:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai Panasonic. Foto: Timesofindia
zoom-in-whitePerbesar
Baterai Panasonic. Foto: Timesofindia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan baterai asal Jepang, Panasonic, mengaku belum ada rencana untuk investasi di dalam negeri. Padahal Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, Indonesia cukup punya prospek pada bisnis baterai khususnya untuk kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Ini seperti disampaikan oleh Global Director Automotive Marketing & Sales Division Mike Nagayasu kepada kumparan, di sela-sela peluncuran pilot project pengujian sepeda motor listrik dan swap baterai di halaman Kementerian Perindustrian, Rabu (28/8).
"Tidak kami tidak ada rencana. Buat baterai motor listrik --Honda PCX-- impor dari Jepang," ucapnya.
Yusuke Goto, Vice President Director PT HPP Energy Indonesia --perusahaan patungan Honda, Panasonic, dan Pacific Consultants-- memilih bungkam terkait investasi Panasonic di sini.
Baterai Honda PCX Listrik. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Saya tak bisa menjawab pertanyaan tersebut," ucap Goto yang juga salah satu duduk sebagai pegawai internal Panasonic.

Indonesia tunggu investasi

Melalui Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019, pemerintah berharap tak hanya populasi mobil atau sepeda motor listrik bisa tumbuh di dalam negeri, tapi juga industrinya.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, pemerintah juga mendorong tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk memperdalam struktur industri kendaraan listrik. Setidaknya ada tiga komponen penting, baterai, motor listrik dan PCU.
Menyoal baterai, Indonesia sendiri sedang menggali potensi tambang nikel dan kobalt yang ada di Morowali, sebagai bahan baku baterai. Pemerintah juga berharap akan berdatangan investor, yang akan memproduksi baterai di sini.
Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) asal Jepang gulirkan proyek demonstrasi dan studi kendaraan listrik, Rabu (28/8). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
"Umumnya produksi baterai akan sejalan dengan perakitannya. Memang kita butuh beberapa tahap, di mana saat ini kita sudah punya industri bahan bakunya, kemudian kita akan siapkan industri battery cell-nya. Jadi perlu adanya investasi," ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (29/8).
Berdasarkan catatan Kemenperin, perkembangan investasi di Indonesia untuk sektor industri yang akan memproduksi baterai kendaraan listrik hanya tinggal satu tahap lagi yang dibutuhkan, yaitu investasi industri battery cell.
ADVERTISEMENT
Tahapan lainnya seperti mine concentrate serta refinery and electrochemical production, telah ada investasi masuk di Kawasan Industri Morowali (IMIP) di Sulawesi Tengah.
“Ada pabrikan kendaraan bermotor listrik, yang telah siap melakukan battery pack assembly, apabila sudah ada investasi di battery cell,” ungkap Airlangga.
Namun, Airlangga enggan memberikan informasi detail, termasuk nama dan asal perusahaan yang komitmen tanam modal.