Peluang Mitsubishi Xpander Punya Mesin 1,3 Liter

26 Januari 2019 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Persaingan mobil segmen Low MPV di Tanah Air semakin sengit sejak kehadiran Mitsubishi Xpander. Sebelum resmi dirilis pertengahan 2017 lalu, penguasa segmen ini masih dipegang oleh Toyota Avanza.
Namun secara mengejutkan, Xpander berhasil merangkak naik dan mampu memimpin pasar Low MPV mesin 1.500 cc dengan market share sebesar 44 persen, atau berhasil mengamankan angka distribusi 75.772 unit. Sementara dari data Gaikindo, Avanza 1,5 liter terkirim 16.755 unit sepanjang tahun 2018.
Mitsubishi Xpander (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Memang bukan Avanza varian 1,5 liter yang jadi jagoan, melainkan 1,3 liternya yang justru jadi tulang punggung tiga oval. Pada periode yang sama, pabrikan mencatat distribusi sebanyak 62.041 unit.
Menanggapi hal ini, Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Imam Choeru Cahya, mengamini kalau wholesales Xpander bisa meroket lagi kalau punya varian 1,3 liter.
ADVERTISEMENT
"Kalau dihitung, Avanza dan Xenia punya mesin 1,3 liter dan 1,5 liter, kue paling banyak dari Toyota ini ada di 1,3 liter, dan kami tidak punya itu saat ini," kata Imam.
Bukan tidak mungkin bila ingin menguasai keseluruhan segmen Low MPV di Tanah Air, maka Mitsubishi juga harus menawarkan Xpander versi 1,3 liter. Saat disinggung lebih jauh lagi mengenai potensi ini, Imam pun bilang kalau secara implisit sudah mengajukannya ke prinsipal.
Mitsubishi Xpander x Garuda Indonesia (Foto: dok. MMKSI)
"Saya sih menginformasikan ke prinsipal mengenai kondisi pasar yang ada. Kami juga menyadari 1.3 liter ini paling banyak dikonsumsi fleet customer dan sudah terdengar prinsipal. Tapi enggak tahu, masih studi, responsnya juga masih belum," tambah Imam.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Imam menambahkan masih ingin fokus menggarap pasar yang sudah dipegang, sambil perlahan penetrasi ke segmen medium MPV dengan varian Xpander yang paling tinggi.
"Kami masih terkonsentrasi bagaimana menggarap ke retail customer yang 1,5 ini walaupun kita masuk ke fleet, itu segmennya bukan segmen yang low grade tapi bagaimana ke medium MPV bisa digarap oleh Xpander," tutup Imam.
Infografik komparasi new Toyota Veloz dan Mitsubishi Xpander Ultimate (Foto: Sabryna Muviola/kumparan)