Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemotor, Hindari 5 Hal Ini Saat Musim Hujan
30 Oktober 2018 7:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Musim hujan menjadi masa-masa terberat bagi pengguna roda dua. Sebab, bukan hanya dihadapkan dengan kondisi jalan yang tak menentu, mereka pun perlu membawa seabrek perlengkapan untuk menunjang kenyamanan dan keselamatan berkendara di berbagai kondisi.
ADVERTISEMENT
Meski sudah ada pemotor yang sadar soal pentingnya mempersiapkan perlengkapan di musim hujan, tak sedikit pula yang abai. Hasilnya, mereka pun berkendara sesukanya tanpa mempertimbangkan keselamatan bagi diri sendiri serta pengguna jalan lain.
Lewat artikel ini, kumparanOTO coba merangkum beberapa perilaku salah yang akan timbul ketika musim hujan tiba:
1. Berkendara pakai sandal
Beberapa pengendara memilih menggunakan sandal atau bahkan telanjang kaki alias 'nyeker' ketika berkendara saat hujan. Tidak ingin sepatu basah, adalah yang paling umum.
Padahal, Head of Safety Riding Promotion Wahana Honda, Agus Sani, menjelaskan bahwa tak menggunakan sepatu tertutup ketika mengendari motor sangat berbahaya. Ia pun tak menyarankan pemotor mengganti sepatu dengan sandal ketika hujan.
ADVERTISEMENT
"Pijakan di foot step juga jadi tidak maksimal karena licin, jadi sangat tidak aman, lebih baik sepatu basah daripada kakinya cedera terus sepatu tidak bisa dipakai," kata dia saat dihubungi kumparanOTO.
2. Jas hujan ponco
Jas hujan model ponco mungkin lebih mudah digunakan dan disimpan, namun hal ini juga tidak disarankan karena dapat membahayakan pengendara sepeda motor.
Menurut Agus, jas hujan model ponco berisiko tersangkut kendaraan lain atau bahkan rantai roda belakang.
"Sebaiknya gunakan jas hujan yang terpisah, atasan dan celana, serta usahakan nyaman saat digunakan sehingga bebas dalam bermanuver tanpa harus takut tersangkut," terang dia.
3. Hindari beli jas hujan warna gelap
Masih tentang jas hujan, Agus menyarankan untuk memilih jas hujan yang berwarna cerah dan sebisa mungkin dilengkapi dengan reflektor cahaya.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan saat hujan, visibilitas akan berkurang. Jika memakai jas hujan berwarna gelap tentu akan sulit bagi pengendara lain untuk menyadari keberadaan kita. Dengan memilih jas hujan yang dilengkapi reflektor dan berwarna cerah setidaknya pengguna jalan lain dapat melihat kita saat tersorot lampu.
4. Ban botak
Saat hujan ataupun setelahnya, kondisi jalanan akan menjadi basah. Traksi ban dengan aspal pun akan berkurang.
Oleh sebab itu saat memasuki musim hujan Agus menyarankan untuk pengendara memastikan ban dalam keadaan baik. "Kembangan pada bannya harus diperhatikan agar buangan air dapat mengalir dengan baik," terangnya.
Dia menjelaskan penggantian ban sebaiknya dilakukan kalau tread wear indicator (TWI) sudah rata atau kalau pengendara melihat ban sudah botak. Yang tak kalah penting adalah pastikan tekanan angin sesuai dengan anjuran pabrikan.
5. Teknik berkendara
ADVERTISEMENT
Saat berhadapan dengan kondisi hujan, gaya berkendara juga perlu disesuaikan. Sebisa mungkin untuk tidak memacu kendaraan secara agresif. Kemudian perhatikan pula teknik pengereman .
"Karena pada jalanan licin, kalau rem depan ditarik lebih kuat, kemungkinan ban depan akan tergelincir. Jadi sebaiknya pengereman dilakukan secara bersamaan dengan rem belakang yang lebih kuat dibanding rem depan," Agus menerangkan.
Di samping teknik pengereman, kondisi komponen rem juga perlu dipastikan masih dalam kondisi baik dan bisa beroperasi secara optimal.
"Dalam kondisi hujan atau tidak, rem harus selalu dicek, termasuk lampu rem juga agar komunikasi dengan kendaraan di belakang lebih baik," paparnya.