Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pemudik dengan Motor Diajak untuk Gunakan Fasilitas Mudik Gratis
12 Mei 2018 19:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Berbagai macam cara dilakukan orang-orang untuk pulang ke kampung halaman sebelum Lebaran tiba. Mulai dari antre tiket kereta jauh hari, booking tiket pesawat untuk menghindari kenaikan harga, atau mendaftarkan diri dan keluarga serta tunggangan besi untuk diangkut menggunakan bis atau kapal dalam ajang mudik gratis yang biasanya diselenggarakan lembaga pemerintahan atau swasta.
ADVERTISEMENT
Namun tak sedikit juga yang memilih jalan yang lebih 'mandiri', mudik dengan motor. Alasannya sederhana, mudah --dalam artian tidak perlu antre beli tiket-- dan murah. Namun di samping keuntungan yang ditawarkannya itu melakukan perjalanan jauh dengan motor apalagi berjenis mopped alias motor matik sangat tidak dianjurkan. Bahkan pabrikan sepeda motor sebenarnya hanya merekomendasikan penggunaan motor matik untuk penggunaan dalam kota saja.
Menanggapi hal tersebut Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), yang juga sebagai pemerhati keselamatan jalan, punya penilaian sendiri. Menurut dia, masyarakat memilih motor untuk kendaraan mudik karena moda transportasi yang disediakan belum cukup memberikan kepuasan atau menjadi pilihan utama.
"Ini karena memang angkutan transportasi masih dirasa belum cukup aman, nyaman, selamat, tepat waktu, terjangkau, terintegerasi, dan ramah lingkungan. Kalau ini sudah ada, pergeseran dari kendaraan private ke publik itu akan terjadi," ujar Edo saat ditemui usai diskusi Mini Road Safety Festival, di Cawang, Sabtu (12/5).
ADVERTISEMENT
Edo memberi contoh di negara maju, kendaraan atau transportasi umum menjadi pilihan utama, sedangkan kendaraan pribadi hanya digunakan sebagai hobi atau digunakan saat akhir pekan saja.
"Di negara maju, transportasi jadi ciri masyarakatnya, coba lihat pasti naik kendaraan publik. Itu artinya ada peranan departemen perhubungan setempat di sana," tambahnya.
Tahun ini pun nampaknya kebiasaan untuk mudik dengan sepeda motor tetap akan banyak diminati. Direktoral Jenderal Perhubungan Darat memprediksi akan ada 6 juta pemudik yang menggunakan sepeda motor menuju tanah kelahirannya. Cukup mengherankan sebenarnya mengingat program mudik gratis sudah mulai rutin diadakan tiap tahunnya.
Masih menurut Edo, faktor lain yang juga menjadi alasan masih banyaknya pemudik dengan motor adalah karena uang yang harus dikeluarkan lebih sedikit. Sehingga masih tersisa uang yang dapat digunakan di kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Kenapa masih banyak pemotor buat mudik, ada faktor lain juga seperti efisiensi dan efektivitas. Itu karena perbandingan antara motor dengan transportasi umum, misal Rp 300 ribu naik kereta ke Semarang, sementara Rp 100 ribu naik motor. Nah, itu orang mikir mending naik motor aja sekalian," katanya.
Padahal, meski cenderung menunjukkan angka menurun, angka kecelakaan selama musim Lebaran bisa dikatakan masih cukup besar. Selama Lebaran tahun 2016 tercatat 4.550 kejadian sementara tahun 2017 menurun menjadi 3.168 kejadian juga berdasar data dari Direktoral Jenderal Perhubungan Darat.
Masih menurut Edo, tingkat kesadaran keselamatan berlalu lintas beberapa pengendara sepeda motor masih rendah. Dia menjelaskan banyak pengguna jalan yang masih belum memprioritaskan keselamatan sebagai hal yang paling utama.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya, menggunakan kendaraan apapun sikap kita belum menempatkan keselamatan sebagai prioritas. Untuk itu ada satu cara, buat dia (pengendara sepeda motor) sadar bahwa keselamatan bukan untuk dia sendiri, tapi ada keluarga, orang tua, saudara, temen dan pengguna jalan lain. Nah, ini penanamannya agak lama, butuh waktu," tutupnya.
Oleh sebab itu, untuk meminimalisir angka kecelakaan oleh pemotor saat mudik, Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengajak para pemudik untuk menggunakan moda transportasi gratis yang telah disediakan.
“Untuk semakin menurunkan angka kecelakaan, khususnya pemudik yang menggunakan motor kami imbau untuk gunakan fasilitas mudik gratis menggunakan bus atau kapal untuk keluarga, dan motor diangkut menggunakan truk atau kereta, mudik sehat, mudik selamat,” sebut dia
ADVERTISEMENT