Prototipe ke-3 Bus Listrik Moeldoko Gunakan Sasis Aluminium
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bus listrik dengan model low deck itu memiliki panjang dimensi 12 meter dan lebar 2,5 meter yang mampu menampung 60 orang penumpang. Dia mengandalkan motor listrik yang tersambung dengan baterai listrik dengan daya jelajah 250 km sebelum harus diisi daya kembali.
Hanya saja, kandungan lokal bus listrik tersebut masih berkisar 45%, sementara sisanya seperti baterai, motor listrik, dan motor controller-nya-- notebenenya komponen inti-- masih didatangkan dari Shanghai, China seperti dijelaskan Jenderal TNI Purn. Moeldoko.
“Untuk baterai memang dari Shanghai, teman saya di sana memberikan dukungan penuh untuk membuat baterai di Indonesia dan akan membangun pabrik ke depannya, jadi bukan hanya untuk bus listrik tapi juga untuk kebutuhan lain,” jelas Moeldoko di sela-sela penandatangan MoU dengan Angkasa Pura II, Sabtu (3/3).
ADVERTISEMENT
Mitra Asing
Senada dengan Moeldoko, Direktur Utama PT MAB, Mayjen TNI Purn Leonard juga mengungkapkan hal yang sama terkait pembangunan pabrik baterai di Tanah Air meski tidak menyebut nilai investasinya.
“Ini kami sudah menandatangani MoU dengan partner kami China Trustful, nah itu kita minta secepatnya bangun pabrik baterai di sini, dan itu diskusi dengan mereka soal bangun pabrik baterai di sini tarik ulurnya lama lho mas,” jelas Leonard saat berbincang santai dengan kumparanOTO.
Sebagai upaya pengembangan bus listrik MAB, Leonard juga mengungkapkan bahwa MAB sudah menggandeng karoseri asal Malaysia yang merakit kendaraan serupa dengan material aluminium, sehingga tidak menutup kemungkinan prototipe berikutnya lebih ringan dari penggunaan material aluminium tersebut.
ADVERTISEMENT
“Apalagi kami mau kerjasama dengan perusahaan karoseri besar di Malaysia, basisnya pakai material aluminium, dan kami sudah siap prototipe ketiga, sasis sudah disiapkan, dan nanti kita akan bangunnya seperti apa belum kita putuskan,” kata Leonard.