Renault Resmi Pisah dari Indomobil Group

21 Januari 2019 14:32 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Renault Kwid (Foto: Dok. Renault )
zoom-in-whitePerbesar
Renault Kwid (Foto: Dok. Renault )
ADVERTISEMENT
Merek mobil asal Prancis, Renault secara resmi tak lagi dipegang oleh Auto Euro Indonesia, di bawah Indomobil Group. Artinya mereka sudah tak bersaudara lagi dengan Suzuki, Nissan dan Datsun di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saat ini status Agen Pemegang Merek (APM) Renaul di Indonesia dipindahtangankan kepada Nusantara Maxindo melalui PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), yang akhirnya dipinang oleh Renault Asia Pasifik.
Bukan nama baru, Nusantara Maxindo sendiri merupakan perusahaan yang juga sudah berkecimpung di industri otomotif dalam negeri, dengan menjadi diler beberapa merek mobil dan motor.
MRI ini bakal mendapat kepercayaan memasarkan, mendistribusikan, serta mengadakan layanan purna jual mobil merek Renault. Tanggal efektif MRI mulai memegang Renault yaitu pada 24 Februari 2019 nanti, dan ini baru perkenalan saja.
Renault resmi cerai dengan Indomobil dan dipinang Nusantara Maxindo. (Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Renault resmi cerai dengan Indomobil dan dipinang Nusantara Maxindo. (Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO)
Guillaume Sicard, Vice President Sales & Marketing Asia Pacific Renault mengakui, pasar dalam negeri sudah menjadi lahannya merek Jepang. Namun dirinya mengaku tak gentar, dan berusaha buat bisa dapat pasar di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Di Indonesia setidaknya 90 persenan pasar sudah dikuasai pasar Jepang. Kami pemain kecil di sini, kami harus bisa menonjolkan sesuatu yang unik dan berbeda. Bila kami bermain seperti gaya Jepang atau merek yang sudah mapan lain, kami tak akan terlihat. Jadi kami harus berbeda,” ujar Sicard, Senin (21/1).
Produk Baru
Sicard juga menyebutkan, mereka sudah mempersiapkan deretan produk baru dari berbagai segmen, buat melengkapi pilihan konsumen Indonesia. Lebih dari itu, ini juga sebagai langkah serius Renault buat eksis lagi di dalam negeri.
“Line up sudah siap, kami tahu apa yang akan kami lakukan dan akan melakukannya secara bertahap. Kami punya small hatch, MPV dan SUV , pastinya full line-up,” kata Sicard.
ADVERTISEMENT
Davy J Tuilan, COO PT Maxindo Renault Indonesia juga membocorkan, kalau mereka dalam waktu dekat bakal memperkenalkan mobil 7-penumpang, dengan harga terjangkau.
Diler dan Aftersales
Terkait dengan jaringan penjualan dan bengkel resminya, mereka menjanjikan bakal fokus di empat pulau besar di Indonesia. Totalnya pada 18 bulan ditargetkan ada sekitar 15 diler yang akan dibangun.
Bahkan, tak menutup kemungkinan kata Davy, bisa jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Namun untuk fase-fase awal, Renault bakal memanfatkan dealer Mitsubishi dahulu untuk pelanggan yang akan melakukan servis.
Andrew Limbert, CEO PT Maxindo Renault Indonesia mengungkapkan, nama besar Renault di dunia, dengan kemampuan dari sisi skala produksi dan penguasaan teknologi, jadi salah satu alasan tertarik memegang merek yang beraliansi dengan Nissan dan Mitsubishi.
ADVERTISEMENT
Memang diakui kalau, kalau ketika dipegang oleh Renault di Indonesia selama ini hanya memiliki beberapa model saja yang ditawarkan. Dari yang paling murah yakni Renault Kwid, SUV Duster, Koleos, sampai Renault Clio R.S.
Renault sendiri pada 2018 ini penjualan wholesales-nya melorot tajam sampai minus 46,6 persen. Mereka hanya mengirimkan 273 unit, sementara tahun lalu mencapai 511 unit.
Sedangkan melihat retail sales mereka, turunnya hanya 20,3 persen, dengan penjualan mencapai 382 unit, atau turun dari 479 unit di 2017.
Davy sendiri menyebut, kalau mereka belum mau mengungkapkan, target yang bakal dicapai pada tahun pertama ini di 2019. Jadi kita tunggu gebrakan Renault selanjutnya