Soal Ubahan Suspensi di Yamaha NMax Model 2018

Yamaha NMax 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)

Yamaha NMax model 2018 resmi meluncur pada Sabtu (9/12) lalu. Skutik bongsor 155 cc itu mendapat sejumlah ubahan, yang paling signifikan adalah di suspensi belakang.

Ya, suspensi memang menjadi karakter sekaligus isu di Yamaha NMax sejak meluncur tahun 2015 lalu. Sebab, suspensinya dibuat keras dan cenderung kurang nyaman untuk kondisi jalan Indonesia.

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berdalih, suspensi itu memang dibuat seperti itu lantaran NMax merupakan model global. Artinya, untuk mengejar efisiensi, mereka hanya mengguankan satu produk suspensi untuk NMax versi Indonesia maupun dunia.

Kini, pada model 2018, Yamaha NMax mendapat revisi di suspensi belakang. Sepintas tipe suspensi subtank itu mirip dengan model Aerox 155 tipe R.

Yamaha NMax 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)

Namun, menurut Deputy General Manager Marketing PT YIMM Eddy Ang, spesifikasinya berbeda. Suspensi subtank pada Nmax dibuat lebih panjang dibandingkan Aeropx 155 tipe R.

“Shockbreaker beda dengan yang Aerox, karena masing-masing punya karakteristik yang berbeda-beda, sepintas terlihat sama tapi beda. Untuk NMax lebih tinggi, beberapa milimeter, jadi ketinggiannya masih sama dengan sebelumnya," jelas Eddy saat ditemui di Sentul beberapa waktu lalu.

Lalu, apakah memungkinkan menggunakan suspensi NMax 2018 untuk model sebelumnya?

Soal ini, Eddy menjelaskan apabila konsumen sebelumnya ingin menyematkan suspensi subtank, ada sedikit modifikasi pada ruang subtank-nya. Sehingga akan lebih bagus bila ingin mengganti suspensi, pergunakan pula spakbor NMax 2018.

Yamaha NMax 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)

“Kalau lebih bagusnya ganti spakbor model 2018 (kalau mau ganti shockbreaker) secara estetika lebih bagus tidak perlu dimodifikasi,” tambahnya.

Selain itu penyematan subtank juga diakuinya lebih empuk dari sebelumnya sehingga kenyamanan saat berkendara lebih terasa. Kegunaan subtank juga dapat dirasakan untuk keseimbangan dan stabilitas motor saat berkendara di jalanan yang bergelombang.

“Tentu akan berpengaruh keempukan (dengan versi sebelumnya). Untuk model 2018, memang kita sesuaikan dengan kondisi jalan di Indonesia,” ungkap Eddy.