Strategi Mistubishi Pangkas Inden Xpander yang Terus Mengular

Mitsubishi Xpander (Foto: Dok. PT MMKSI )

Sudah bukan menjadi sebuah rahasia bila saat ini konsumen yang memiliki niatan untuk menggarasikan Mitsubishi Xpander harus ekstra sabar dalam menunggu antrean. Diketahui, bagi mereka yang melakukan pemesanan Mitsubishi Xpander harus rela menunggu paling cepat selama tiga bulan untuk bisa menggunakan mobil ini untuk kegiatan sehari-hari.

(Sejauh ini harga Mitsubishi Xpander sudah mengalami peningkatan sampai tiga kali)

Head of Sales and Marketing PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Imam Choeru Cahya mengatakan bila saat ini surat pemesanan kendaraan (SPK) untuk mobil berkapasitas 7-penumpang yang baru mereka luncurkan 10 bulan silam itu mencapai lebih dari 66 ribu unit. Dan sampai saat ini, mereka baru mendistribusikan kurang lebih 50% dari angka tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, meningkatkan kapasitas produksi menjadi jalan keluar paling ampuh serta mungkin mereka lakukan dalam waktu dekat untuk memangkas waktu tunggu konsumen agar bisa segera mengendarai Mitsubishi Xpander barunya.

“Per Juli, kami akan naikkan lagi (produksi) jadi 10 ribu unit perbulan. Setelah awalnya 5 ribu unit perbulan, terus kami naikkan jadi sekitar 8 ribu unit perbulan (sekarang), dan nanti jadi 10 ribu perbulan,” papar Imam dalam acara buka bersama media di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (30/5).

Dijelaskan Imam, Nantinya peningkatan volume produksi ini akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik. Sedangkan sisanya baru akan mereka lempar ke pasar eskpor.

(Tidak hanya pasar dalam negeri, Mistubishi Xpander produksi dalam negeri terbukti juga mendapat sambutan baik di pasar ekspor.)

Perakitan Xpander (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Masih dalam kesempatan yang sama Director of Sales Marketing PT MMKSI, Irwan Kuncoro mengharapkan, keputusan yang sudah mereka tetapkan ini, mampu mengimbangi tingginya permintaan pasar untuk Xpander.

"Untuk saat ini inden masih sekitar 3 bulan. Tapi kami harapkan dengan sudah menggenjot produksi ke depan bisa semakin cepat, jadi mungkin sekitar bulan Juli itu seharusnya sudah relatif normal lah ya, paling tidak satu bulan (waktu tunggunya),” paparnya.