Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu sebelum Suzuki meluncurkan new Carry pikap, pabrikan disibukkan dengan sayembara model lawasnya yang terbilang tua di seantero negeri.
ADVERTISEMENT
Jadi saat model terbarunya dirilis, akan ditemani Carry pikap tua sebagai perbandingan dan pembuktian bahwa mobil pekerja ini punya durabilitas yang tinggi.
"Sayembara model ini merupakan satu rangkaian untuk mempersiapkan new Carry pikap, kedua kami menyadari kendaraan ini adalah the living legend yang kontribusinya besar di perekonomian Indonesia selama 43 tahun, maka kami perlu apresiasi lebih," jelas Section Head 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel saat ditemui di arena JIExpo, Kemayoran, Jumat (26/4).
Tak butuh waktu lama PT SIS mendapat Carry pikap yang diburu. Dengan bantuan jaringan dilernya di Indonesia, dalam waktu dua bulan, terpilihlah Carry super lawas lansiran 1981 milik Dang Sani Imansyah di wilayah Garut, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Ungkap Harold, dipilihnya Carry pikap tersebut karena memenuhi tiga kriteria utama yang dicanangkan pabrikan S besar ini.
"Paling dominan kami temui tahun 80 sampai 90, walaupun ada beberapa 76 ke 77, namun karena orisinalitas, kualitas cat, mesinnya berfungsi dengan baik, operasionalnya mumpuni, juga track record perawatan di Garut yang luar biasa, maka kami pilih dialah pemenangnya," tambah Harold.
Secara umum kalau dilihat di booth Suzuki, kondisi Carry pikap milik Dang Sani ini masih menyerupai bentuk asli. Warna bawaan pun dipertahankan pemilik biar keasliannya terpancar.
Usia yang tak lagi muda juga terpancar dari kaki-kakinya yang sudah berkarat dan beberapa bagian body yang sudah keropos.
Untuk interior, jangan harap ada dashboard yang lengkap dengan sistem audio ataupun piranti airbag. Artinya, ujung kaki akan langsung mengenai panel body depan mobil tanpa ada karpet atau lapisan lain.
Saat ditemui pada kesempatan yang sama, Dang Sani menjelaskan kalau bukan pemilik pertama Carry T20 tersebut. Pikap yang dibeli kakaknya itu kemudian ia gunakan sebagai kendaraan operasional pengantaran gas LPG 3 dan 12 kg.
ADVERTISEMENT
Lambat laun, pikap lawas yang juga dikenal sebagai Carry Truntung ini ternyata memberikan impresi yang positif. Selayaknya mobil pekerja, Dang Sani menyebut punya durabilitas dan biaya perawatan yang rendah.
Agar kondisinya selalu terjaga, tak lupa setiap 3 bulan sekali, Dang Sani membawanya ke bengkel resmi Suzuki di Garut di bawah naungan PT IB Mobil.
"Kalau saya terangkan, ST20 itu unik, ringan, dipakai irit, dan onderdilnya murah, jadi terjangkau untuk saya," terangnya.
Ujarnya lagi, tidak sedikit masyarakat yang ingin memboyongnya. Terlebih saat informasi sayembara menyeruak. Beberapa kali Dang Sani harus diberhentikan di tengah perjalanan hanya untuk meladeni masyakarat yang ingin menawar mobil tersebut.
"Dilepas berapa nih? Harganya berapa pak? banyak yang tanya seperti itu, sempat juga ditawar Rp 50 juta tidak saya lepas," timpalnya.
Meski dilego harga tinggi, Dang Sani bersikukuh enggan melepasnya jatuh ke tangan orang lain. Menurutnya, sudah banyak kenangan berharganya yang tidak bisa ditawar dengan uang.
ADVERTISEMENT
"Mesin saya rawat seperti keluarga saya sendiri, supaya sehat selalu meskipun tua," tuntasnya.
Spesifikasi dan julukan Truntung
Menyoal spesifikasi mesinnya, Suzuki Carry pikap lawas ini mengusung mesin LJ50 2 stroke dengan kubikasi 593 cc yang menjanjikan tenaga 30 dk dan torsi 54 Nm melalui transmisi manual 4-percepatannya.
Karena mesin 2-tak punya suara yang khas saat deselerasi dengan bunyi trung tung tung tung, maka disebutlah Carry ini dengan sebutan Carry Truntung.
Nah Carry Truntung ini punya panjang dimensi 3.195 mm dan lebar 1.395 mm.