Suzuki Indonesia Rem Impor Mobil dari India

23 Oktober 2018 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ignis  (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ignis (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Punya banyak pabrik yang berukuran besar di Tanah Air, memberikan keleluasan Suzuki untuk memproduksi beragam model kendaraan roda empat. Tidak hanya untuk pasar lokal bahkan aktifitas ekspor pabrikan asal Jepang ini juga bisa dibilang salah satu yang paling baik.
ADVERTISEMENT
Jika merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari Januari sampai September 2018 total 47.122 unit mobil mereka ekspor meski jumlahnya masih lebih banyak yang CKD dibanding CBU (utuh).
Meski melakukan aktivitas ekspor yang cukup rajin, nyatanya PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga tidak lepas dari aktivitas impor. Merujuk data yang sama selama periode sembilan bulan pertama tahun 2018, sebanyak 20.630 unit kendaraan masih diimpor ke secara utuh ke Indonesia.
Tercatat ada tiga model yang masih mereka impor baik dari India maupun Jepang yakni Suzuki Ignis, Baleno Hatchback, dan SX4 S-Cross. Meski angkanya masih jauh lebih kecil jika dibanding ekspor, namun pabrikan berlogo 'S' ini menjadi penyumbang terbesar soal impor mobil ke Indonesia dibanding pabrikan mobil lain.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia yang sempat menaikkan bea masuk, lewat perubahan PPh 22, pun membuat mobil impor Suzuki merasakan dampaknya.
"Per September kan kami sudah naikin (harga), variatif antara Rp 3-5 juta untuk semua model yang diimpor," Direktur Marketing 4W PT Suzuki indomobil Sales (SIS), Donny Saputra menjelaskan saat ditemui di sela-sela peresmian ekspor perdana all new Suzuki Ertiga di Cikarang, Senin (22/10).
Meski begitu dia menjelaskan kenaikan harga pada tiga model mobil yang diimpor ini tidak sepenuhnya karena perubahan regulasi pemerintah. Dia menjelaskan kalau biaya produksi yang mencakup juga kurs mata uang dan biaya material menjadi salah satu penyebabnya. Namun di sisi lain PT SIS juga menaikkan harga dengan mempertimbangkan kompetisi dengan model pesaing.
ADVERTISEMENT
Namun bukan soal harga yang mendapat pengaruh besar. Donny menjelaskan semenjak adanya regulasi pemerintah untuk mengendalikan impor mereka melakukan perubahan strategi penjualan.
"Bagaimana kami menyesuaikan dengan kondisi semacam ini? Salah satu fokus yang kami lakukan adalah dengan lebih mengutamakan menjual produk yang kami produksi di sini. Artinya produk-produk yang sekarang sudah dirakit lokal kami intensifkan lagi penjualannya," terang Donny.
Detail eksterior All New Suzuki Ertiga. (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Detail eksterior All New Suzuki Ertiga. (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Suzuki pun sudah memberikan arahan ke tenaga penjual untuk lebih intensif menawarkan produk-produk yang mereka produksi secara lokal. Hal ini terbukti juga jika merujuk data Gaikindo yang menunjukkan aktivitas impor mereka di September hanya 26 unit jauh merosot dari rata-rata ribuan unit di bulan-bulan sebelumnya.
Meski begitu Donny menegaskan kalau konsumen yang ingin mencari mobil-mobil impor Suzuki tidak perlu khawatir lantaran sampai sejauh ini mereka masih menjual Suzuki Ignis, Baleno hatchback, ataupun SX4 S-Cross.
ADVERTISEMENT
"Masih ada stock di diler kok, jadi gak discontinue," terangnya lagi.
"Selama pasarnya masih menjanjikkan, potensial, dan secara bisnis itung-itungannya masuk, ya sudah."
Peluang produksi lokal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya PT SIM punya pabrik besar yang jumlahnya pun cukup banyak. Total ada empat pabrik mereka saat ini yang tersebar di Cakung, Tambun (dua pabrik), dan di Cikarang. Yang disebutkan terakhir adalah yang terbaru dan punya luas area lebih dari 130 hektare.
Presiden Direktur PT SIM, Seiji Itayama pun memaparkan kalau mereka berencana menjadi mother plant setelah Jepang dan India. Namun untuk memproduksi lokal ketiga model yang saat ini masih diimpor bukanlah perkara mudah, ada sinergi dengan pabrikan dengan negara lain (jepang, India, Thailand, dan Hungaria) yang perlu mereka jaga.
ADVERTISEMENT
"Masing-masing pabrik ini punya visi dan misi yang berbeda. Andaikata kelima negara produksi tipe yang sama kan sia-sia," terangnya.
Proses Produksi New Suzuki Ertiga  (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi New Suzuki Ertiga (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)
Dia menjelaskan setiap pabrikan mobil tentu memiliki strategi pemetaannya masing-masing. Dan untuk Suzuki sampai sejauh ini mereka masih coba memaksimalkan kolaborasi tukar produk antar pabrikan.
Meski begitu, untuk strategi jangka panjang dia tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi lokal ketiga model mobil yang saat ini mereka impor.
"Kami coba lihat kondisi Indonesia. Tapi kami sejauh ini memang sedang studi apa perlu dilokalisasi (tiga model yang diimpor)," terang dia lagi.