Tambah Berat, Konsumsi BBM All New Honda Brio Bisa 20,3 Km/Liter

12 September 2018 18:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
All new Honda Brio (Foto: dok. HPM)
zoom-in-whitePerbesar
All new Honda Brio (Foto: dok. HPM)
ADVERTISEMENT
All new Honda Brio akhirnya secara resmi dipasarkan di Indonesia setelah Rabu (12/9), pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) mengumumkan harga mobil yang jadi andalan mereka ini.
ADVERTISEMENT
Dipasarkan mulai dari harga Rp 139 juta, varian Honda Brio Satya masih masuk dalam skema low cost green car (LCGC). Masuk dalam skema mobil murah, bukan hanya masalah harga jual kendaraan dan komponen lokal yang perlu disesuaikan HPM. Faktor yang lebih penting adalah soal efisiensi bahan bakar.
Sejak dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, sudah bisa terlihat jelas kalau Honda Brio generasi kedua ini punya dimensi yang lebih panjang dibanding model lamanya.
Logika mudahnya adalah penambahan dimensi sangat mungkin berpengaruh pada bobot yang juga sangat mungkin berpengaruh pada efisiensi bahan bakar.
Terkait penambahan bobot, pihak Honda pun tidak menampik akan hal itu.
"Sebenarnya penambahan beban itu ada 5 kg untuk body frame saja. Sedangkan kalau untuk keseluruhan bebannya bertambah sampai 20 kg," terang Development Leader Honda R&D Asia Pasific, Tsutomu Harano, kepada wartawan saat acara pengumuman harga all new Honda Brio, di Djakarta Theater, Rabu (12/9).
ADVERTISEMENT
Bagasi all new Honda Brio (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Bagasi all new Honda Brio (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Dia menjelaskan kalau hal ini terjadi karena selain untuk mengakomodir ruang bagasi yang bertambah 84 liter, juga dilakukan penambahan baris kedua sehingga leg room-nya bertambah 45 mm. Sisanya penambahan bobot adalah karena penggunaan ragam material utuk menunjang kendaraan yang lebih kokoh.
Meski pertambahan bobot yang tidak sedikit ini, Harano-san sendiri meyakinkan kalau mobil ini masih memenuhi efisiensi bahan bakar LCGC, yakni minimal 20 km/l.
"Soal efisiensi bahan bakar, yang CVT itu 20,3 km/l sedangkan yang transmisi manual 20,1 km/l," ucap dia lagi.
Lebih lanjut, Honda sendiri tidak hanya menyetel ulang mesin, namun juga mengembangkan sistem aerodinamika yang baik untuk Honda Brio terbaru ini. Dia mengaku melakukan analisis presisi mulai dari ruang mesin, bagian bawah bodi mobil, sampai pipa pembuangan.
Mobil All New Brio pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil All New Brio pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (3/8). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Contoh paling sederhanya adalah penempatan kover pada bagian bawah mesin dan spoiler depan untuk mengurangi aliran udara di bagian bawah bodi, serta fender belakang untuk meningkatkan aliran udara di bagian atas mobil.
ADVERTISEMENT
"Karena yang membuat boros BBM adalah air resistance, jadi target desainnya adalah bagaimana agar tidak ada udara yang tertahan. Untuk itulah modelnya dibuat sedemikian rupa agar air resistance semakin kecil," tambah Harano-san.