Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Teori 3 Detik dalam Mengemudi dan Perannya Mencegah Kecelakaan
13 April 2018 18:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Saat mengemudi sangat dianjurkan bagi pengendara untuk mematuhi jarak aman dengan kendaraan yang ada di depan. Tapi masalahnya, masih banyak yang abai tentang hal ini, bahkan masih banyak dari mereka yang belum memahami bagaimana cara menghitungnya.
ADVERTISEMENT
Pakar Safety Driving sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa masih banyak orang yang abai soal penyebab-penyebab yang bisa mengundang kejadian fatal pada saat berkendara. Termasuk kurangnya perhatian pengendara dengan tidak menerapkan cara berkendara dengan perhitungan jarak aman yang dianjurkan.
“Memang soal ini terdengar ribet dan menyusahkan, tapi berkendara dengan mematuhi jarak aman sudah seharusnya dipatuhi oleh pengendara. Karena lalai sebentar saja pada saat mengemudi, bisa menyebabkan datangnya sesuatu yang sama sekali tidak kita inginkan dalam berkendara,” tutur Jusri kepada kumparanOTO.
Berdasarkan data dari kepolisian yang dimuat di laman resmi depkes.go.id, tiap jam ada 3 nyawa yang melayang akibat kecelakaan di jalan raya. Di mana, kecelakaan itu 61 persen di antaranya terjadi karena faktor kesalahan manusia yang terkait dengan kemampuan dan karakter mengemudi.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itulah, Jusri mengimbau pengemudi untuk menghidari risiko yang bisa mendatangkan bahaya ketika berkendara, sekecil apapun itu.
Sehingga, dia menilai jaga jarak aman jadi kunci di sini. Jusri mengatakan, dengan adanya jarak aman dengan kendaraan lain, pengendara masih bisa memiliki waktu yang cukup untuk mengantisipasi adanya dari bahaya dari lingkungan sekitar.
"Setidaknya waktu yang akan dihabiskan untuk proses (deselerasi) itu selama dua detik," katanya. Sehingga bila jaraknya pengeremannya kurang dari itu, tabrakan pun sulit untuk dihindari.
"Dalam melakukan pengereman mendadak, banyak proses yang harus dilewati oleh pengendara. Dari mulai pada saat mata pengendara melihat adanya hambatan di hadapannya. Maka setidaknya dia butuh waktu sekitar 0,5 sampai 1 detik untuk mentransfer informasi ke otak dan memberi perintah ke kaki untuk segera bergegas menginjak pedal rem atau 'waktu reaksi manusia',” jelas Jusri.
ADVERTISEMENT
Selain respons dari manusia, ada sistem mekanik dari fungsi rem itu sendiri yang perlu waktu 0,5-1 detik hingga akhirnya sistem pengereman bekerja optimal setelah diinjak. Sehingga Jusri menyarankan pengendara untuk memberikan jarak aman 3 detik dengan kendaraan di depan.
"Selain menggunakan cara 3 detik, pada dasarnya perhitungan juga bisa dilakukan dengan menggunakan meter. Tapi karena dianggap tidak efisien yang membuat orang pada akhirnya orang hanya bisa mengira-ngira, maka teori safety driving di seluruh dunia memberlakukan penghitungan jarak dengan menggunakan sistem 3 detik atau 3 ketukan untuk bisa memperhitungkan jarak aman," kata pria penggemar moge itu.
Bagaimana cara menghitungnya?
Soal perhitungan jarak paling aman yang menggunakan metode 3 detik atau 3 ketukan, Jusri menjelaskan bagaimana cara menghitung apa yang dimaksud dengan jarak aman 3 detik ini.
ADVERTISEMENT
Pertama, kamu bisa mencari sebuah objek statis seperti pohon atau tiang untuk kamu jadikan patokan menghitung.
Kedua, apabila kamu mendapati kendaraan yang jalan di depan kamu sudah melewati objek yang kamu jadikan patokan, segela mulai hitungan 3 detik.
Ketiga, jika mobil yang kamu kendarai berhasil melewati objek tersebut dalam waktu tiga detik, artinya kamu sudah memiliki jarak aman dengan kendaraan di depan kamu. Namun, jika kurang dari tiga detik kamu sudah melewati objek tersebut, artinya kamu perlu menurunkan laju kecepatan kendaraan.
Apabila ingin mengetahui berapa jarak aman kita dengan kendaraan lain dalam waktu 3 detik kitu, kita bisa menghitungnya dengan menggunakan kilometer perjam (kpj). Misal, kalau kita bergerak dari angka 100 kpj, maka per meternya kita bagi 60 untuk dapat satu menit yaitu 1.667 meter per menit, lalu kita bagi lagi 60 untuk dapat satu detik itu kira-kira 28 meter per detik. Jadi dalam tiga detik bisa mengantisipasi jarak sekitar 84 meter.
ADVERTISEMENT
Begitu kira-kira readers cara menghitung jarak aman dengan kendaraan yang ada di depan kamu. Yuk, utamakan keselamatan!