Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Test Drive Wuling Cortez: Kaya Fitur dan Nyaman Buat Berkendara Jauh
5 Maret 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Wuling Cortez sukses menjadi bahan perbincangan paling tidak dalam satu bulan ke belakangan. Diperkenalkan secara resmi 8 Februari 2018, mobil ini masuk di segmen multi-purpose vehicle (MPV) dan berani menawarkan produk yang value for money.
ADVERTISEMENT
Jika sudah puas dijejali dengan informasi-informasi yang menjabarkan spesifikasi dan rangkuman fitur yang ditawarkan, melalui ulasan berikut, kumparanOTO ingin mengajak kamu masuk ke dalam kabin Wuling Cortez dan merasakan berkendara dengan mobil bongsor yang satu ini.
Rute
Wuling Motor memberi kumparanOTO kesempatan menjajal kemampuan MPV berkapasitas 7-penumpangnya ini (tersedia juga varian yang berkapasitas 8-penumpang) dengan menempuh perjalanan Semarang-Solo-Malang. Total jarak yang ditempuh sendiri sekitar 250 km.
Bagi saya ini adalah pengalaman pertama untuk menjajal trek yang akan melalui beberapa perbukitan seperti Kawasan Wisata Umbul Sidomukti, dan kaki Gunung Merbabu. Selain rute-rute ekstrem tersebut, jalan tol Semarang–Solo, serta jalanan perkotaan Solo juga akan dilalui.
Unit Tes
Wuling Motor menyediakan lima unit Wuling Cortez 1.8L Lux+ i-AMT alias varian tertinggi untuk dibawa mengeksplorasi Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Ini berarti untuk kesempatan test drive kali ini semua peserta mendapat kesempatan menjajal intelligence Automated Manual Transmission yang disebut-sebut Wuling memberikan, "sensasi manual dan kemudahan".
Selain itu, varian tertinggi ini juga sudah dilengkapi dengan sunroof, ya fitur yang biasa hanya ada di mobil Rp 500 juta-an.Tak ketinggalan ada fitur pendingin udara otomatis, sensor parkir depan, electric seat adjuster, dan safety belt reminder pada tujuh titik yang akan dibahas lebih lanjut.
Performa mesin
Menggunakan mesin berkapasitas 1.798 cc dengan transmisi otomatis yang sudah dijelaskan sebelumnya, mobil ini juga dilengkapi dengan dua modus berkendara, eco dan sport serta ada juga pilihan transmisi manual (tanpa pedal kopling tentunya) dengan lima pilihan percepatan.
Memulai perjalanan dari Kota Semarang menuju jalan tol Semarang-Solo, saya coba terlebih dahulu transmisi otomatis dengan modus eco alias yang mengutamakan efisiensi. "Masih jalan perkotaan, santai saja," pikir saya. .
ADVERTISEMENT
Dalam jalanan tol dengan medan yang beragam ini para peserta test drive mendapat saran untuk coba menjajal transmisi manual. Saya pun akhirnya mencoba menggeser presneling ke modus manual. Mobil yang melaju di jalanan yang cenderung kosong pun mampu tetap stabil pada rata-rata kecepatan 140 km/jam.
Jelang pintu keluar jalan bebas hambatan, medan menanjak dan menurun mulai menghadang, meski begitu dengan kemudahan operasi transmisi manualnya medan macam ini pun bisa dilalui.
Keluar dari jalan tol, rute yang akan dilalui semakin ekstrem, bukit-bukit menanjak harus dilalui untuk mencapai Kawasan Wisata Umbul Sidomukti. Menghadapi jalur yang naik-turun transmisi otomatis akan sedikit kesulitan karena perlu mencari momentum untuk melahap jalan menanjak.
Sehingga transmisi manual jelas lebih nyaman untuk digunakan. Sedikit keluhan pada transmisi mesin mungkin ada pada saat perpindahan gigi, seringkali gerungan mesin sangat terasa pada rpm tinggi. Sehingga perlu sedikit dilakukan penyesuaian jika kamu terbiasa berkendara dengan menginjak pedal gas dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
Hari Kedua
Hari kedua dihadapkan dengan jalur yang tidak kalah ekstrem menuju Bukit Selo Merapi, performa mesin kembali diuji. Berbeda dari hari sebelumnya, hari ini sedikit hujan. Meski tidak lagi di bangku pengemudi, saya dapat merasakan performa mesin yang tokcer untuk melibas beberapa jalur menanjak. Bahkan jika sudah mulai terbiasa memindahkan transmisi gerungan pada mesin akan semakin tidak terasa.
Kenyamanan berkendara
Duduk di jok pengendara Wuling Cortez rasanya cukup nyaman. Jok yang digunakan cukup empuk dan terasa menopang tubuh dengan baik. Belum lalgi kesan mewah yang dihadirkan dengan pengaturan bangku elektrik ala mobil produkan mobil premium.
Keluhan minor mungkin bisa diberikan pada posisi setir yang meski sudah bisa diatur ketinggiannya (tilt), namun belum dilengkapi dengan pengaturan teleskopik. Sehingga posisi kaki harus sedikit dikorbankan. Namun secara keseluruhan untuk berkendara jarak jauh poisisi mengemudi dalam mobil ini cukup nyaman.
Lelah berada di belakang kemudi, dalam perjalanan turun menuju Kota Solo dari Kawasan Wisata Umbul Mukti, saya pindah ke bangku belakang. Dengan tinggi sekitar 174 cm, duduk baris kedua mobil ini sangatlah leluasa, ruang kaki yang disediakan bahkan memungkinkan untuk selonjoran.
ADVERTISEMENT
Bahkan karena hanya diisi oleh empat orang alias baris ketiga kosong, saat jok disenderkan bisa sampai posisi hampir telentang. Ini belum ditambah lagi dengan suasana dalam kabin yang sangat senyap. Suara bising kendaraan lain nyaris tak terdengar jika pintu dan kaca ditutup dengan rapat.
Istirahat di bangku belakang Wuling Cortez bisa dikatakan sangat nyaman.
Di hari kedua saat berkesempatan duduk di bangku penumpang depan rasa nyaman yang masih serupa juga dirasakan. Ditambah lagi pengaturan bangku yang sangat mudah dengan pengaturan elektrik.
Saat duduk di bangku penumpang depan ini juga saya baru menyadari beberapa detail dashboard mobil ini. Sebagian dilapisi dengan kulit sintetis dengan soft touch, kesan mewah cukup bisa dirasakan. Selain itu ruangan pada kaki juga sangat luas, bahkan untuk menaruh satu tas yang penuh saja masih ada ruang tersisa untuk kaki dapat selonjoran.
ADVERTISEMENT
Hari terakhir dalam perjalanan menuju Magelang, saya mencoba menjajal bangku baris ketiga. Menggunakan bahan jok yang sama kenyamanan yang ditawarkan pun tidak jauh berbeda. Selain itu bangu baris ketiga ini juga bisa disandar cukup banyak meski tidak sampai seperti baris kedua yang hampir terlentang.
Saat dihadapkan dengan lubang ataupun jalan yang berkelok, baris ketiga cukup terombang-ambing meski masih dalam tahap yang bisa ditoleransi.
Secara keseluruhan posisi duduk dalam mobil ini sangat nyaman, karena semua bagiannya menyediakan ruangan yang sangat lega. Posisi terbaik dalam kabin, tentu saja di baris kedua meski headrest-nya sedikit keras.
Fitur-fitur berkendara
Bicara fitur-fitur yang ada di mobil ini mungkin akan sangat sulit untuk detail satu persatu karena mobil ini menjanjikan fitur yang luar biasa banyaknya. Namun mari kita coba bahas dari fitur yang mendukung pengendara baik fitur keselamatan maupun informasi berkendara.
ADVERTISEMENT
Mari kita mulai dengan Automatic Vehicle Holding (AVH). Fitur yang satu ini langsung menarik perhatian saya saat pertama mencoba mobil ini.
Sederhananya fitur ini bekerja jika mobil direm. Setelah mobil berhenti, secara otomatis mobil akan mengunci di posisi tersebut bahkan setelah kaki terangkat dari pedal rem. Hebatnya begitu kaki kembali menginjak pedal gas mobil melaju lagi tanpa perlu menonaktifkan fitur ini.
Tidak hanya di jalan menanjak, fitur ini juga bermanfaat untuk menghadapi kemacetan, sehingga tangan tidak perlu berjaga di hand brake.
Bicara tentang hand brake, Wuling Cortez juga sudah dilengkapi dengan Electric Parking Brake (EPB). Jadi rem tangan pada mobil ini tidak lagi menarik tuas. Yang lebih canggihnya lagi EPB akan otomatis menyala jika seat belt pengemudi tidak terpasang.
ADVERTISEMENT
Berikutnya sensor parkir. Total ada enam sensor parkir pada mobil ini. Dua di depan dan empat di bagian belakang. Sensor parkir ini otomatis menyala jika mobil masuk ke gigi mundur. Jika bunyinya terlalu mengganggu semua sensor bisa dimatikan dengan menekan satu tombol. Semua tombol ini sendiri terletak di belakang gearbox.
Selain itu ada juga seat belt reminder di tujuh titik, alias semua bangku. Namun jangan khawatir bunyinya mengganggu, sensor pada seat belt reminder baru aktif jika didetksi ada orang yang duduk di setiap bangkunya. Lagipula bunyi alarm peringatan juga 'hanya' bunyi 'beep' halus sesekali,
Selain fitur-fitur tersebut dari sisi keamanan mobil ini juga dilengkapi dengan rem ABS dengan EBD dan Brake Assist juga Hill Hold Control (alias Hill Start Assist) yang mendukung mobil tidak 'kendor' saat di tanjakan maupun turunan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan fitur pendukung berkendara lainnya, Wuling Cortez memiliki layar MID (Multi Information Display) yang sangat lengkap. Memang dua panel speedometer dan takometernya masih analaog namun di bagian tengah antara dua panel bulat ini terdapat layar digital yang sangat lengkap.
Ada informasi mengenai Trip 1, Trip 2, Odometer, konsumsi bahan bakar, waktu berkendara, estimasi jarak tempuh dengan sisa bahan bakar, dan bahkan tekanan udara pada ban. Selain itu ada dapat ditampilkan juga peringatan jika ada seat belt yang tidak terpasang, informasi lagu yang sedang diputar, ataupun jalur yang harus dilalui jika sistem navigasi digunakan.
Sistem Hiburan
Untuk mendukung kenyamanan berkendara hiburan dalam mobil ini juga bisa dikatakan sangat lengkap. Head unit-nya yang menggunakan layar sentuh ukuran delapan inci yang menyerupai tablet yang dapat memutarkan beragam pilihan media. Mulai dari radio, USB, iPod sampai dengan koneksi bluetooth dan mirror dari gawai.
ADVERTISEMENT
Layar ini juga terintegrasi dengan sistem navigasi dan kamera parkir belakang.
Naik mobil ini tidak perlu takut kehabisan baterai pada gawai yang digunakan. Di baris pertama ada dua dermaga USB yang dapat digunakan untuk mengisi daya.
Di baris kedua ada satu lagi dermaga USB dengan compartment untuk meletakan handphone ataupun perangkat elektronik lainnya di bagian tengah. Di baris ketiga ada satu lagi tempat mengisi daya tepatnya di bagian sisi kiri kendaraan.
Selain itu masih ada juga fitur paling 'mewah' dari mobil ini yaitu sunroof yang dioperasikan dengan remote elektrik.
Selain menambah kesan elegan saat berkendara, sunroof juga membuat udara segar dapat masuk ke kendaraan saat melintasi daerah pedesaan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dengan fitur yang sangat beragam dan kenyamanan yang ditawarkan, sangat bijak rasanya memperimbangkan dan menjajal terlebih dahulu mobil yang satu ini jika memang kamu mempertimbangkan untuk memiliki mobil serbaguna kelas menengah.