Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, motor yang satu ini memang bukan barang baru. Sebab PT Astra Honda Motor (AHM) telah merilisnya pada Maret 2017 lalu. Tapi, tak ada salahnya bila kami, kumparanOTO, mencoba langsung motor ini.
Mendapat unit pinjaman dari PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main diler sepeda motor Honda, berikut adalah catatan kami selama menunggangi CMX 500 Rebel.
Oke, motor dengan banderol Rp 158 juta menawarkan bahasa desain motor kustom bergaya bobber. Ini memang tak bisa disangkal lagi karena menggunakan ban besar: depan 130/90 ring 16 dan belakang 150/80 ring 17. Satu keunikan lainnya adalah penggunaan sasis yang menurun, persis dengan motor-motor bobber di medio 1940an.
Berbeda dengan Honda CMX 500 Rebel standar, unit yang kami test sudah menggunakan knalpot aftermarket besutan Over. Untuk pengetesan yang dilakukan adalah dari Cimone, Kota Tangerang sampai kantor kumparan yang berlokasi di Pejaten, Jakarta selatan dengan jarak kurang lebih 45 kilometer.
ADVERTISEMENT
Posisi berkendara
Seperti biasa kami awali dengan posisi berkendara terlebih dahulu. Secara keseluruhan motor ini punya bentuk yang ramping untuk kelas moge. Untuk ketinggian joknya hanya punya ukuran setinggi 690 mm. Pendek khas motor bobber.
Secara dimensi keseluruhan, Honda CMX 500 Rebel punya panjang 2.188 mm, lebar 820 mm, dan tinggi 1.093 mm.
Test rider kumparanOTO yang memiliki postur tinggi 172 cm bisa menapakkan kedua kaki secara sempurna. Sepertinya, dengan postur tinggi 160-165 cm pun kaki pengendara masih bisa menapak dengan sempurna.
Selanjutnya soal posisi tangan, setangnya punya karakter yang cukup lebar dan penggunaan raiser yang bisa dibilang pendek. Meski begitu, posisi tangan bisa lurus membuka karena posisi jok yang rendah. Kombinasi ini membuat duduk menjadi rileks.
ADVERTISEMENT
Namun, saat pertama rider menjajal motor ini untuk berbelok harus butuh penyesuaian. Radius putarnya yang sempit ditambah setang yang lebar mengharuskan badan untuk ikut bermain. Ditambah dengan penempatan footstep yang terasa tanggung. Posisinya yang tidak ke belakang, maupun ke depan layaknya selonjoran ala bobber.
Meski begitu, setelah adaptasi, rider pun mulai terbiasa dan nyaman. Posisi seperti ini ternyata punya keuntungan untuk pengendara agar lebih sigap saat mengoperasikan motor.
Fitur
Mengusung tema motor custom ala bobber, ternyata fitur yang disematkan pada motor ini terbilang minim. Teknologi modern yang menempel pada motor ini hanya penggunaan panel instrumen digital berbentuk bulat, itupun terlihat sangat sederhana dan menihilkan takometer.
Yang bisa dilihat pada panel instrumen hanya keterangan bahan bakar, speedometer, odometer, trip A, trip B, dan keterangan jam. Layar digitalnya berjenis negatif display berlatar kebiruan, untuk pemakaian pada siang hari menurut kami visibilitasnya tidak terlalu jelas.
ADVERTISEMENT
Di bawah raiser disematkan sebuah bantalan karet seperti pada motor trail, fungsinya adalah untuk meredam getaran ketika jalan bergelombang dan menahan posisi setang tidak bengkok atau patah ketika terjadi crash.
Uniknya, posisi rumah kuncinya bukan berada di area setang, kontaknya berada di samping sebelah kiri dekat belakang komstir. Sedangkan untuk penguncian setang, berada di sebelah kanan dekat segitiga bawah. Jika kembali nostalgia, mirip motor lawas, Honda CB 100 dan GL ya?
Lampu depannya masih menggunakan bohlam dengan reflektor yang dibuat motif buram. Keunikan selanjutnya, penempatan lampu sein bermika kuning dan berbahan karet berada di as shockbreaker. Untuk lampu belakangnya juga masih mengandalkan bohlam biasa.
Handling dan suspensi
Beralih soal handling dan suspensi pada Honda CMX 500 Rebel. KumparanOTO merasa puas dengan karakter handling motor ini. Penggunaan suspensi berjenis teleskopik dan lengan ayun belakang bermodel bulat sepertinya kombinasi yang serasi.
ADVERTISEMENT
Rider tidak mendapati kendala saat bermanuver di jalan raya, bahkan urusan selap-selip di tengah kemacetan motor ini masih bisa diandalkan. Berbelok dalam keadaan sepi ala rebah pun masih sanggup, meski terkadang footstep menyentuh aspal.
Urusan suspensi, rider mengacungi jempol untuk motor ini. Karakternya yang lembut semakin menambah kenyamanan motor saat dikendarai di berbagai kondisi jalanan. Andai saja menggunakan suspensi depan berjenis upside down, makin berkelas dan tentu semakin meningkatkan kenyamanannya.
Sistem pengereman
Untuk menunjang sisi keselamatan, motor ini sudah disematkan fitur pengereman ABS (Anti-lock Brake System). Fungsinya mencegah roda terkunci ketika pengendara melakukan hard braking dalam ketika dalam kecepatan tinggi. Honda CMX 500 Rebel sudah menggunakan ABS 2 channel yakni, pada bagian roda depan dan belakangnya.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, rider merasa kurang untuk performa pengereman keduanya. Bukan tidak responsif, tapi ketika sedang dalam kecepatan tinggi kami sedikit mengalami kendala. Teknik engine brake (menurunkan gigi) bisa menjadi solusi untuk sektor ini. Coba saja menggunakan dual cakram pada rem depan, mungkin performa pengeremannya bisa lebih rigid.
Performa mesin
Bila mengacu pada data spesifikasi, CMX 500 Rebel ini menggendong mesin 471 cc dua silinder DOHC 8 katup Parallel Twin dengan sistem pengabutan injeksi. Kapasitas besarnya mampu menghasilkan tenaga maksimal 44,9 pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 43,6 Nm pada 5.550 rpm. Mesin gaharnya dipadukan dengan transmisi 6-percepatan dan berpendingin cairan.
Saat pertama kali memutar gas, CMX 500 Rebel punya torsi yang padat pada putaran bawahnya. Jadi untuk pemakaian harian, rider hanya perlu buka gas sedikit dan tipis. Urusan melaju kencang pun tak ada masalah, pelintir saja sedikit dalam gasnya motor langsung merespons.
ADVERTISEMENT
Karakternya mesinnya memang ‘galak’ dan mengisi di bawah hingga tengah, namun ketika di atas karakternya menurut rider tidak segahar pada putaran bawah. Jelas saja, motor ini memang mengincar akselerasi dibanding top speed. Jadi urusan stop and go jangan ragukan.
Untuk suhu mesin, rider kategorikan cukup baik di kelas moge. Kipas radiator jarang berputar, memang saat tertentu, contohnya kondisi macet kipas menyala dan itupun tidak butuh waktu lama untuk mati. Rider tidak merasakan suhu yang berlebih pada bagian betis maupun paha.
Mesinnya punya karakter yang bersahabat, getaran pun tidak terlalu terasa. Menghentak-hentak pada umumnya moge dua silinder, pada motor ini tidak terjadi.
Konsumsi BBM
Selebihnya terkait konsumsi bahan bakar, motor ini selalu minta diajak ke tempat pengisian BBM. Bukan karena boros, tapi memang karena volume tangkinya hanya 11,2 liter. Untuk kelas moge, ini terbilang kecil.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk konsumsi bahan bakarnya rider menggunakan metode full to full karena memang belum ada fitur MID (Multi Information Display). Dengan motor yang sudah menggunakan knalpot aftermarket, tiap 1 liter BBM RON 92 rata-rata menempuh 22 km.
Kesimpulan
Berakhir di kesimpulan. Honda CMX 500 Rebel masih nyaman dikendarai untuk harian. Kondisi macet pun masih bisa diandalkan untuk selap-selip dan tidak kerepotan dengan dimensinya yang cukup besar. Bobotnya yang hanya 190 kilogram sepertinya cocok untuk pengendara yang ingin naik kelas ke kapasitas mesin yang lebih besar, mengingat karakter mesinnya yang masih bisa dijinakan.
Konsumsi bahan bakarnya terbilang irit untuk sekelas moge. Sementara untuk handling dan performa mesin, rider berikan berikan jempol. Terakhir, harganya cukup kompetitif jika dibandingkan dengan kompetitor-kompetitornya.
ADVERTISEMENT